Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Sela KTT G7, Menko Airlangga Hadiri Pertemuan Bilateral dan CEOs Meeting

Di Sela KTT G7, Menko Airlangga Hadiri Pertemuan Bilateral dan CEOs Meeting Kredit Foto: Dokumen Pribadi
Warta Ekonomi, Hiroshima -

Presiden Joko Widodo melanjutkan rangkaian acara hari ketiga KTT G7 di Hiroshima, Minggu (21/5/2023). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo pada pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi Uni Eropa, Presiden Republik Korea, serta forum bisnis “CEOs Meeting with President Joko Widodo : Collaboration in Developing Nusantara – Indonesia Smart and Sustainable Forest City” dengan para investor Jepang.

Mengawali kegiatan hari ketiga KTT G7 Hiroshima, Menko Airlangga mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi Uni Eropa. Pertemuan ini membahas upaya penguatan berbagai kemitraan strategis di antaranya negosiasi IEU CEPA, tindak lanjut JETP dan Global Gateway, serta kerjasama kawasan Indo-Pasifik. Baca Juga: Usai Jepang dan Inggris, Jokowi dan Airlangga Temui Kanada, Brazil, Cook Island dan IMF di KTT G7

Selain itu, Pemerintah Indonesia menyampaikan perkembangan kerja sama Green Investment melalui European Investment Bank (EIB). EIBsendiri telah membuka kantor perwakilan di Jakarta pada Agustus 2022. Selain itu juga dibahas isu Deforestasi dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen menyampaikan akan menemui Delegasi Indonesia yang dipimpin Menko Airlangga di Brussel pada akhir bulan ini.

Pada pertemuan bilateral dengan Republik Korea, Pemerintah Indonesia menyampaikan perlunya untuk mendorong capaian konkret yang berdampak langsung bagi masyarakat kedua negara, khususnya di bidang ekonomi. Pemerintah Indonesia mendorong pemanfaatan fasilitas Indonesia - Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement yang sudah diluncurkan tahun ini guna menaikkan angka perdagangan bilateral yang masih di bawah target USD 30 Milyar yang ditetapkan tahun 2018.

Pemerintah Indonesia juga mendorong perluasan akses bagi produk Indonesia terutama produk otomotif, furnitur, makanan dan minuman, tekstil, dan produk-produk hijau, seperti wood pellet. Indonesia juga mengharapkan para pelaku usaha Republik Korea dapat memperluas investasi pada 5 (lima) sektor utama di antaranya Industri otomotif – khususnya mobil listrik dan baterai kendaraan listrik; industri mesin dan elektronik; industri tekstil dan alas kaki; industri kimia dan farmasi; dan infrastruktur.

Selain itu, turut dibahas terkait Pelatihan PMI (Pekerja Migran Indonesia) di mana Pemerintah Korea akan membantu pelatihan dan akses ketenagakerjaan, serta terkait dengan SMR (Small Modular Reactor) yang telah dilakukan kerjasama pengkajian dengan BRIN. Tahun ini merupakan momen penting merayakan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Republik Korea.

Menko Airlangga juga turut menghadiri forum bisnis “CEOs Meeting with President Joko Widodo : Collaboration in Developing Nusantara – Indonesia Smart and Sustainable Forest City” dengan kalangan investor dari Jepang. Pertemuan ini membahas berbagai potensi kerja sama antara Indonesia dan Jepang dalam berbagai sektor. Indonesia memandang positif usulan peningkatan hubungan kemitraan strategis komprehensif antar kedua negara.

Saat ini, Indonesia – Jepang tengah melakukan kerja sama dalam beberapa proyek pembangunan di antaranya Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban, MRT Jakarta North-South, Bekasi Proving Ground, pembangunan rute Jakarta – Semarang sebagai bagian Proyek Kereta Semi-Cepat Jakarta-Surabaya, serta kerja sama PT. PLN dan Sumitomo Corp terkait program transisi energi. Baca Juga: Menko Airlangga: Kelapa Sawit Solusi Ketahanan Pangan, Petani Kecil Jadi Tulang Punggung

Adapun KTT G7 ini bertujuan untuk menegaskan kesatuan dan kontribusi aktif G7 dalam mencapai tujuan kerja sama internasional. Indonesia pada KTT G7 ini berperan sebagai salah satu Partner Countries dan mewakili Troika G20 bersama India dan Brazil. Sebagai Troika G20, Indonesia secara khusus memiliki misi untuk mendorong implementasi dari concrete deliverables yang menjadi legacy dari Presidensi G20 Indonesia tahun lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: