Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Saleh Abdurrahman menilai tahun 2020-2030 akan menjadi tahun keemasan bagi komoditas gas bumi di Indonesia.
Hal tersebut tak terlepas dari peran gas bumi yang akan menjadi penopang dalam rangka menuju transisi energi demi mencapai penggunaan energi bersih.
“Gas bumi memasuki masa keemasan atau golden age karena menopang transisi energi. Menjadi backbone untuk transisi energi,” ujar Saleh dalam Media Gathering, Sabtu (20/5/2023).
Baca Juga: PGN Pastikan Keamanan Penyaluran dan Layanan Gas Bumi Selama Masa Lebaran
Saleh mengatakan, gas bumi memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan beberapa energi fosil lainnya. Salah satunya memiliki kandungan emisi karbon yang lebih rendah jika dibandingkan dengan energi fosil lain.
Melihat potensi tersebut, Saleh mengatakan bahwa gas bumi perlu pengembangan dan pemanfaatan yang semakin masif.
“Di antaranya melalui mekanisme lelang Wilayah Jaringan Distribusi (WJD) secara bertahap serta pengembangan jaringan gas rumah tangga dan pelanggan kecil,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Keputusan Menteri ESDM Nomor 10 Tahun 2023 tentang Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN) tahun 2022-2031 juga mengamanatkan pelelangan WJD tersebut.
"Lelang WJD akan memerhatikan ketersediaan dan kecukupan pasokan gas bumi, komitmen badan usaha, perencanaan dan infrastruktur, serta biaya pengelolaan,” ucapnya.
Lanjutnya, pengembangan dan pemanfaatan gas bumi yang terintegrasi memerlukan dukungan dari berbagai pihak.
"Kami yakin pengembangan gas bumi ke depan akan semakin baik,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Advertisement