Elon Musk Akhirnya Buka-Bukaan soal Pemecatan Massal di Twitter: Banyak Karyawan yang Kurang Bernilai
CEO Twitter Elon Musk membahas pemangkasan pegawai secara signifikan di Twitter dengan mengatakan bahwa ada banyak orang yang tampaknya 'kurang bernilai' di perusahaan media sosial tersebut.
"Ada banyak orang yang tampaknya tidak memiliki banyak nilai," kata Musk di CEO Council Summit Wall Street Journal di London, Inggris, mengutip Fox Business di Jakarta, Kamis (25/5/23). "Saya pikir itu benar di banyak perusahaan Silicon Valley."
"Saya pikir ada kemungkinan pemotongan yang signifikan di perusahaan lain tanpa memengaruhi produktivitas mereka, bahkan meningkatkan produktivitas mereka," lanjut Musk.
Sejak miliarder itu mengakuisisi Twitter, dia telah memangkas hampir 90% karyawan, menurut laporan dari Business Insider. Musk menjelaskan bahwa sebelum PHK ada satu orang dalam rapat yang "membantu memajukan semuanya", tetapi sembilan orang lainnya yang mencoba menahan.
"Di perusahaan mana pun, ada orang yang membantu memajukan sesuatu dan orang yang mencoba menginjak rem," kata Musk kepada editor WSJ Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, Thorold Barker.
"Twitter berada dalam situasi di mana Anda akan mengadakan pertemuan sepuluh orang dan satu orang dengan akselerator dan sembilan orang dengan satu set rem. Kamu tidak melangkah terlalu jauh," tambah CEO miliarder itu.
Sejak kepemilikan platform oleh Musk, dia telah bekerja secara perlahan memperbaiki situs media sosial dan merencanakan fitur baru untuk pengguna.
"Sekarang kami bersemangat untuk meningkatkan fungsionalitas bahkan dengan sedikit risiko terhadap stabilitas situs, asalkan tidak terlalu serius," kata Musk. "Saya pikir pada titik ini mungkin adil untuk mengatakan bahwa kami telah memperkenalkan lebih banyak fungsi dalam enam bulan terakhir daripada Twitter dalam enam tahun terakhir."
Di antara sejumlah fitur tambahan, Musk berbagi dalam posting Twitter bahwa obrolan suara dan video melalui pegangan Twitter sedang dikerjakan.
Musk telah mengubah verifikasi situs, menghapus pengguna dari lencana biru yang diperoleh melalui program lama dan menggunakan tanda centang dengan warna berbeda untuk berbagai jenis pengguna. Platform tersebut juga baru-baru ini meluncurkan program yang memungkinkan pengguna yang memenuhi syarat di seluruh dunia menyediakan langganan berbayar untuk penggemar mereka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Advertisement