Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ilmuwan Rudal Hipersonik Rusia Bakal Diadili, Tuduhannya Enggak Sembarang!

Ilmuwan Rudal Hipersonik Rusia Bakal Diadili, Tuduhannya Enggak Sembarang! Kredit Foto: Reuters/Anton Vaganov
Warta Ekonomi, Moskow -

Ilmuwan rudal hipersonik pertama dari tiga ilmuwan Rusia yang ditangkap karena dicurigai berkhianat akan diadili pekan depan, kata pengadilan yang menangani kasus tersebut pada Rabu (24/5/2023).

Pengadilan dalam situs webnya, seperti dikutip Reuters, mengatakan bahwa kasus pidana terhadap Anatoly Maslov (76), akan dibuka di pengadilan kota Sankt Peterburg pada 1 Juni.

Baca Juga: Lagi, Amerika Ngaku Gagal Tembakkan Rudal Hipersonik dalam Uji Coba

Dia dan dua rekannya di institut Siberia yang sama, Institut Mekanika Teoritis dan Terapan Khristianovich (ITAM), telah ditangkap atas dugaan pengkhianatan pada tahun lalu.

Ketiganya adalah spesialis di bidang hipersonik, yakni bidang yang sangat penting bagi pengembangan rudal generasi berikutnya, yang mampu terbang dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara.

Kasus ini ditandai sebagai "sangat rahasia" dan akan ditutup untuk media dan publik. Dikatakan bahwa penahanan Maslov diperpanjang hingga 10 November dalam sidang tertutup pada hari Rabu.

Maslov ditahan pada Juni lalu di Novosibirsk, kota terbesar di Siberia dan salah satu pusat ilmu pengetahuan utama Rusia. Tak lama kemudian, ia dikirim ke penjara Lefortovo di Moskow, bekas tempat interogasi KGB.

Di Sankt Peterburg, ia ditempatkan di penjara dinas keamanan FSB di Jalan Shalernaya, tempat di mana banyak pembangkang Soviet pernah ditahan oleh KGB, kata pengacara Maslov, Olga Dinze, kepada Reuters.

Ia menolak untuk mengomentari kasus ini, dan mengatakan bahwa "situasinya sangat sulit."

Rincian tuduhan terhadap ketiga orang itu dirahasiakan, tetapi portal berita di kota ilmu pengetahuan tempat mereka tinggal mengatakan bahwa Maslov dicurigai telah menyerahkan rahasia kepada China.

Dua sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Alexander Shiplyuk, direktur ITAM, dicurigai memberikan rahasia kepada China dalam sebuah konferensi di sana pada 2017. Mereka mengatakan bahwa ia menyangkal tuduhan tersebut, dan mengatakan bahwa informasi yang dimaksud tersedia untuk umum secara online.

ITAM memiliki hubungan internasional yang luas, dan di situs webnya disebutkan bahwa ITAM terdaftar sebagai bagian dari kompleks industri militer Rusia.

Rekan-rekan Maslov, Shiplyuk, dan orang ketiga yang ditangkap, Valery Zvegintsev, pekan lalu menerbitkan surat terbuka untuk membela diri, memperingatkan bahwa dakwaan tersebut mengancam untuk merusak ilmu pengetahuan Rusia.

Kremlin mengatakan bahwa ketiganya menghadapi "tuduhan yang sangat serius." Bulan lalu, parlemen Rusia memutuskan untuk meningkatkan hukuman maksimum untuk pengkhianatan menjadi hukuman penjara seumur hidup, dari 20 tahun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: