Industri gim nasional melakukan ekspansi ke pasar Asia Tenggara membuka peluang bisnis yang lebih luas sekaligus memperkenalkan budaya Indonesia di kawasan.
Ekspansi Lokapala yang merupakan gim esport pertama Indonesia hasil pengembangan PT Anantarupa Yaesa Suptesu Jagarti tersebut diharapkan dapat meningkatkan ekspor Indonesia dalam bidang jasa dan sektor kreatif.
“Ekspansi Lokapala ke Asia Tenggara ini sekaligus membawa misi diplomasi budaya dengan memperkenalkan berbagai tokoh dan budaya Indonesia ke mancanegara.Selain itu, ekspansi ini diharapkan mampu membuka peluang perolehan nilai ekspor Intellectual Property (IP),” Kata Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga pada acara peluncuran ekspansi Lokapala ke Asia Tenggara di Kementerian Perdagangan, Jakarta, kemarin.
Jerry mengungkapkan IP merupakan aset dalam pengembangan sektor gim untuk bisa melakukan ekspor dan akan menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan. Gim merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif yang menjadi alternatifsumber devisa negara di masa depan.
“Pemerintah memandang subsektor ini memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan dalam menggerakan ekonomi nasional khususnya meningkatkan ekspor Indonesia dalam bidang jasa dan sektor kreatif,”ungkapnya.
Menurutnya, sektor gim memiliki peluang luar biasa untuk tumbuh. Hal tersebut didorong oleh kebebasan pemain gim untuk bermain dengan berbagai cara dan lintas platform. Selain itu, terdapat pula teknologi seluler dan jaringan baru yang memperluas pasar gim di negara berkembang, munculnya generasi muda yang diharapkan akansemakin membentuk pola konsumsi global, serta munculnya berbagai kalangan pemain baru.
Sementara itu Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian PerdaganganDidi Sumedi menjelaskan, menurut data Newzoo, pada periode 2016-2021, pendapatan industri gim di Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan.
Indonesia memperoleh pendapatan sebesar US$1,084 miliar dari industri gim dan e-sports. Pertumbuhan penjualan gim mobile merupakan yang tertinggi dibandingkandengan platform gim lainnya.
Porsi gim mobile sebesar 53% dari total platform dan menghasilkan nilai sebesar Rp1,53 triliun di Asia Tenggara dan menduduki peringkat ke-16 dunia. Diperkirakan pada 2025, pasar gim Indonesia mencapai US$2,5 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait:
Advertisement