Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menggali Kekayaan Alam di Perpustakaan Daerah Inhil

Menggali Kekayaan Alam di Perpustakaan Daerah Inhil Kredit Foto: Perpusnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) hadir megah dan representatif untuk menyuguhkan berbagai layanan maupun bahan bacaan dari semua lingkup pengetahuan yang diharapkan oleh masyarakat setempat.

Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Ofy Sofiana, bersama Bupati Inhil, Muhammad Wardan, meresmikan Gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Inhil sekaligus meluncurkan Museum Kelapa secara langsung, di Tembilahan, Inhil, pada Kamis (25/5/2023).

Baca Juga: Peringatan HUT Ke-43, Perpusnas Luncurkan Buku Literasi Kunci Negara Produsen

Dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun 2021 Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan senilai Rp10 miliar, gedung ini memiliki enam lantai dengan Museum Kelapa berada di lantai empat. Pada tahun ini, Perpusnas kembali menyalurkan DAK Fisik Tahun 2023 Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan untuk menu perabot, TIK, dan koleksi bahan perpustakaan kepada Kabupaten Inhil.

Kabupaten Inhil memiliki julukan Negeri Hamparan Kelapa Dunia karena lebih dari 80 persen masyarakatnya menggantungkan kehidupan kepada kelapa. Menurut Bupati Wardan, kekayaan alam berupa kelapa ini harus mampu dijadikan prospek dengan menggandeng perpustakaan sebagai jembatan kepada masyarakat.

Adapun upaya yang akan dilakukan untuk mengoptimalisasi pemanfaatan gedung baru perpustakaan daerah tersebut ialah melakukan pembenahan internal sumber daya perpustakaan, menindaklanjuti paradigma baru perpustakaan, dan menyinergikan program perpustakaan daerah Kabupaten Inhil dengan program di tingkat provinsi dan Perpusnas.

"Peran dan fungsi perpustakaan makin penting dalam mewujudkan masyarakat yang cerdas dalam memaknai informasi, memanfaatkan, dan mengelola informasi yang bersumber dari koleksi perpustakaan. Juga untuk kesejahteraan dan kemajuan bangsa, dengan memerhatikan dinamika perkembangan pembangunan, teknologi informasi dan komunikasi yang makin pesat dan kompleks," ucapnya, dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Bupati Wardan berharap agar kultur pelayanan perpustakaan dapat berubah dari statis konvensional menjadi dinamis dan profesional. Dia juga berharap ada penyelarasan peran dan fungsi perpustakaan sebagai wahana pembelajaran sepanjang hayat sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi bagi masyarakat.

Dalam sesi talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) untuk Kesejahteraan, Kepala Dinas Perpustakaan dan Keasipan Provinsi Riau, Mimi Yuliana Nazir, menyebut bahwa perpustakaan telah bertransformasi untuk kegiatan inklusi sosial dengan tujuan meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sehingga tidak lagi berfungsi hanya sebagai tempat baca tulis.

Dikatakannya, transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial telah sampai ke kecamatan bahkan desa. Ini dilakukan agar aksesnya dapat dijangkau oleh masyarakat yang paling jauh. Dia mengambil contoh kelapa yang apabila bahan mentahnya diolah menjadi sebuah produk jadi, dapat mendatangkan keuntungan ketika dijual.

"Kalau dilakukan menjadi rutinitas tentu akan memberikan pemasukan bagi ibu-ibu, meskipun dari rumah. Nah, dari mana mendapatkan referensi dan pelatihannya? Tentu saja dari perpustakaan," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Islam Indragiri Tembilahan, Najamuddin, menyampaikan bahwa pihaknya siap bersinergi untuk mendukung dan mendorong penelitian yang berkaitan dengan perkelapaan. Namun, agar penelitian berjalan dengan lancar, dibutuhkan sebuah pusat untuk menampung seluruh hasil penelitian tersebut.

"Saya memang berharap ada museum kelapa di Inhil karena memang kita harus membangun itu untuk menampung semua referensi dan penelitian tentang kelapa yang dilakukan. Hal ini dilakukan agar ketika ada peneliti asing yang datang untuk meneliti sabut kelapa atau daging kelapa di Inhil, kita jadi punya referensinya," katanya.

Kepala SMKN 1 Tembilahan, Hasmar, yang juga hadir mengisahkan upaya yang dia lakukan di sekolahnya untuk menggairahkan anak-anak didik gemar membaca hingga mampu memproduksi produk-produk turunan kelapa.

Berdasarkan definisi perpustakaan sebagai tempat rekreasi, Hasmar mentransformasi sekolah menjadi perpustakaan itu sendiri dengan cara menempatkan bahan bacaan di seluruh sudut sekolah yang kosong, baik yang berada di dalam maupun di luar gedung.

"Seluruh sekolah kita jadikan perpustakaan, seluruh pojok yang kosong baik yang indoor maupun outdoor. Jadi kita buat semua titik menjadi pusat ilmu pengetahuan," ujarnya.

Sementara, terkait turunan produk kelapa yang dihasilkan, dia mengaplikasikannya ke dalam pembelajaran yang ada sesuai dengan Kurikulum Merdeka seperti dalam mata pelajaran kewirausahaan, produk kreatif, IPA, dan lain sebagainya. "Itulah yang kita kolaborasikan dengan kegiatan kepustakaan ini sehingga perpustakaan itu menjadi sebagai pusat ilmu di sekolah," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: