Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gedung Baru Diresmikan, Perpustakaan di Tebo Didorong Lebih Kreatif

Gedung Baru Diresmikan, Perpustakaan di Tebo Didorong Lebih Kreatif Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jambi -

Perpustakaan didorong agar lebih kreatif dalam membuat program untuk menarik minat masyarakat mengunjungi perpustakaan.

“Perpustakaan harus mampu melayani kebutuhan informasi masyarakat di tengah tantangan kecanggihan teknologi masa kini yang mampu menyajikan informasi lebih cepat,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tebo Teguh Arhadi saat mewakili Pj. Bupati Tebo Aspan dalam peresmian Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Kabupaten Tebo di Jambi, pada Senin (25/9/2023).

Peresmian dilakukan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando bersama Sekda Teguh. Gedung perpustakaan yang menghadap Sungai Batanghari ini diperluas menggunakan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022. Sebelumnya, hanya ada satu gedung perpustakaan dengan satu lantai. Melalui DAK, dibangun gedung baru perpustakaan dengan tiga lantai.

Baca Juga: Merasa Tidak Tersinggung, Najwa Jelaskan Maksud Pernyataan Ganjar Soal Orang Terbaik di Institusi Pendidikan

Dalam kesempatan tersebut, Sekda Teguh sekaligus menyampaikan terima kasih atas bantuan DAK dari pemerintah pusat. Dia menekankan bahwa perpustakaan adalah jendela dunia karena perpustakaan berisi buku yang mengandung informasi.

“Kita harapkan perpustakaan bukan hanya tempat membaca buku, tapi bisa menjadi tempat diskusi, menyampaikan pendapat, dan tempat berkumpul masyarakat untuk menyelesaikan persoalan. Kami juga mengimbau masyarakat Tebo untuk datang ke perpustakaan yang megah ini,” imbuhnya.

Teguh mengharapkan bantuan tambahan untuk melengkapi perpustakaan yang baru saja diresmikan.

Menanggapi hal ini, Kepala Perpusnas mengatakan bahwa penyelenggaraan perpustakaan sebagai salah satu unit terkecil masyarakat dalam mencerdaskan anak bangsa sesuai dengan mandat UUD 1945 dapat berjalan dengan baik apabila ada kontribusi antara pendidik, tokoh politik, dan orang tua.

“Semua yang hadir di sini sudah sukses tapi itu belum cukup karena masih banyak anak-anak di belakang kita yang harus dipikirkan. Kita harus bersatu untuk membangun budaya baca ini,” ucapnya.

Kepala Perpusnas menambahkan sejatinya Indonesia kaya akan sumber daya alam. Namun, mayoritas masyarakatnya tidak dapat menikmati karena kurang ilmu. Untuk itu, dia mengajak seluruh pihak untuk tidak semata mengandalkan dukungan dari pusat namun mulai bergerak dengan cara, menulis buku.

“Untuk lebih menggali dan memahami potensi yang dimiliki suatu daerah, masyarakat yang ada di dalamnya membutuhkan koleksi buku yang sesuai. Jadi saya titip pak Sekda mohon berkenan selaku pengendali anggaran, mungkin sudah saatnya kita tulis buku tentang sejarah, potensi sumber daya alam, dan potensi sumber ekonomi Kabupaten Tebo,” jelasnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Adin Bondar menyatakan knowledge is power. Menurutnya, pengetahuan menjadi hal yang penting dan kekuatan sebuah negara untuk maju.

“Tidak ada satu negara pun maju tanpa adanya perilaku kolektif masyarakat atas kegemaran membaca yang kuat. Karena dari membaca, orang jadi memiliki sebuah kesadaran kognitif yang baik,” katanya.

Kehadiran perpustakaan megah di daerah baginya dapat menjadi satu ruang publik terbuka bagi masyarakat untuk belajar secara kontekstual, melalui pendampingan keterampilan dan pembelajaran berbasis teknologi guna meningkatkan kualitas hidup mereka.

“Kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan di perpustakaan adalah kegiatan pendekatan dalam rangka mengontruksi pengetahuan masyarakat agar cakap,” ujarnya.

Kepala Desa Purwo Bakti Lenny Maryani memiliki strategi dalam mengajak masyarakat membangun literasi yakni mengubah pola pikir masyarakat terhadap perpustakaan, melaksanakan kegiatan pengembangan masyarakat, dan mendukung segala kegiatan di perpustakaan, termasuk dalam hal pendanaan.

Dia menceritakan kisah suksesnya dalam mengembangkan perpustakaan desa dengan berbagai kegiatan yang merupakan penerapan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.

“Tanpa kita sadari dari perpustakaan, kita sudah membantu mengurangi angka pengangguran. Kalau kita tidak membenahi dari bawah dulu, maka kita tidak bisa sampai ke atas. Membangun literasi masyarakat butuh proses,” pesannya.

Pada kesempatan sama, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tebo Syamsu Rizal memaparkan generasi milenial merupakan generasi yang sangat dekat dengan dunia digital karena menjadikan digital sebagai ruang pribadinya dalam mengakses, mendapatkan, dan membagikan semua bentuk informasi yang ada di internet.

“Untuk itu, literasi media di era digital merupakan seperangkat kemampuan yang harus dimiliki seseorang dalam menyaring informasi sekaligus menggunakan perangkat digital seperti internet yang melibarkan kemampuan teknis dan kecerdasan kognitif,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Tebo Dinar Kripsiaji mengajak masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa, untuk mengunjungi perpustakaan Kejaksaan Negeri Tebo.

“Adik-adik kalau literaturnya tidak cukup untuk menganalisa, memecahkan persoalan, silakan ke kejaksaan. Kami punya perpustakaan kecil yang bisa diakses oleh masyarakat, boleh siapa saja,” tuturnya.

Baca Juga: Wapres: RI-China Bakal Perluas Kerja Sama Produk Halal hingga Pendidikan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: