Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lowongan Kerja Bodong Kembali Memakan Korban, Puluhan Warga Bandung Dibuat Rugi Jutaan Rupiah!

Lowongan Kerja Bodong Kembali Memakan Korban, Puluhan Warga Bandung Dibuat Rugi Jutaan Rupiah! Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Sebanyak 40 orang menjadi korban penipuan lowongan kerja bodong atau palsu yang mengatasnamakan Kebun Binatang Bandung. Para korban tertipu oleh seorang oknum berinsial FM yang merupakan bukan karyawan dari Kebun Binatang Bandung.

FM melakukan modus penipuan dengan merekrut karyawan dan mereka dimintai beberapa uang. Para korban ini tertipu dengan iming-iming lowongan kerja yang beragam, seperti asisten dokter, wakil kepala edukator, tiketing, hingga staf keuangan. Mereka pun diminta untuk memberikan sejumlah uang dari Rp 350 ribu sampai Rp 1 juta sesuai jabatan yang dilamarnya.

Baca Juga: Periksa Keamanan Lintas, KAI Daop 2 Bandung Terus Bersiap Menyambut Gapeka 2023

General Manager Kebun Binatang Bandung, Peter Albert mengatakan pelaku yang berinisial FM ini menggunakan nama Kebun Binatang tetapi dengan mencantumkan nama PT Yayasan Margasatwa Tamansari. Padahal, nama sebenarnya itu adalah tidak ada nama PT.

Ketika disinggung jabatan FM di Kebun Binatang Bandung, Peter menyebut jika FM ini hanyalah volunteer freelance ketika ada event, namun tak terikat kekaryawanannya dengan Kebun Binatang Bandung.

"Korbannya itu ada yang melapor ke sini, karena mereka sudah memegang semacam perjanjian kerja waktu tertentu, sehingga datang ke sini dan kami mengetahui kalau itu adalah palsu dan kami tak pernah menggunakan proses rekrutmen karyawan dengan cara itu," kata Peter kepada wartawan di Kebun Binatang, Jumat (26/5/2023).

Peter menegaskan ada beberapa nama orang di Kebun Binatang Bandung tetapi tidak nama yang tepat melainkan hanya mengambil nama depan dan kemudian digunakan untuk diberikan ke korban supaya mempercayai bahwa lowongan kerja itu bukan penipuan.

Baca Juga: Hasil Survei Paling Bawah, Anies Baswedan Heran Kok Masih Ada Pihak yang Mau Menjegal Dirinya

"Kami tegaskan di sini proses rekrutmen karyawan seperti itu tidak pernah dilakukan apalagi sampai dipungut biaya. Sebab, kami melakukan interview atau lamaran semuanya menggunakan jalur kepersonaliaan kami. Jadi, tak pernah secara pribadi menginformasikan ke orang per orang," jelasnya

Adapun, HRD Kebun Binatang Bandung, Wawan Setiawan menambahkan bahwa pihaknya melakukan rekrutan sesuai prosedur yang dilaksanakan, sehingga untuk lamaran melalui media sosial Instagram dan lainnya. Ia menegaskan yang dilakukan FM merupakan rekrutmen palsu, bahkan sampai mencatut namanya meskipun berbeda menjadi nama Wawan Hendrawan.

"Kami menerima informasi pertama kali adanya korban itu datang ke sini membawa surat perjanjian kerja sama menggunakan atasnama Peter Albert Musidi dengan jabatan GM. Memang ada nama Peter Albert tapi bukan Peter Albert Musidi. Jadi, ini salah," ungkapnya

Baca Juga: BCA Berbagi Ilmu, Ajarkan Pelajar Muda Soal Keuangan Hingga Investasi di Bandung

Selain itu, yang menjadi bukti bahwa rekrutan ini palsu, Kebun Binatang bukan berbadan hukum PT melainkan Yayasan Margasatwa Tamansari. Kemudian, logo yang diambil pun kemungkinan berasal dari Google, serta format surat perjanjian kerjanya pun berbeda dengan yang dimiliki Kebun Binatang Bandung.

"Paling jelas lagi ini bukanlah tandatangan saya dalam surat yang dipegang para korban," tegasnya. Manajemen Kebun Binatang Bandung mengaku telah mendatangi tempat tinggal pelaku sebanyak dua kali. Namun, pelaku tak ada di kediamannya. 

Baca Juga: J Trust Bank dan MNC Life Kerja Sama Bancassurance

"Kami sempat bertemu dengan orang tua dan adiknya saat ke sana kali kedua. Kami meminta keluarga membawa FM ke kami supaya bisa meminta keterangan lebih lanjut dan supaya masalah menjadi selesai. Kami pun sudah layangkan surat panggilan resmi dari manajemen ke FM, karena tak ditanggapi dan harusnya dia datang hari ini namun tak datang, maka kami melaporkannya ke Polsek. Kami arahkan para korban pun untuk melapor ke kepolisian," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: