Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tawarkan Ide 'Perubahan' di Tengah Tingginya Kepuasan Publik pada Jokowi, Jargon Anies Dikritik: Pantes Ga Laku!

Tawarkan Ide 'Perubahan' di Tengah Tingginya Kepuasan Publik pada Jokowi, Jargon Anies Dikritik: Pantes Ga Laku! Bakal calon presiden Anies Baswedan menyampaikan pidato dalam Temu Kebangsaan Relawan Anies di Tenis Indoor Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (21/5/2023). Kegiatan yang dihadiri ribuan relawan dari kalangan partai maupun nonpartai tersebut bertujuan mendukung pemenangan Anies sebagai Presiden Indonesia periode 2024-2029. | Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Semangat 'perubahan' yang dibawa Anies Baswedan dikritisi akun @narkosun. Menurutnya, membawa semangat perubahan di tengah mayoritas penduduk Indonesia yang puas akan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukanlah strategi yang tepat.

Dia menjelaskan, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi, berdasarkan hasil survei, mencapai angka 82%. Karena itu, menurutnya, sebagian besar penduduk Indonesia pastinya tidak menginginkan perubahan dari era Jokowi.

Baca Juga: Relawan Ganjar Pranowo Langsung Laporkan Anies Baswedan Usai Keliru Kutip Data Soal Panjang Jalan, Refly Harun Bilang Begini…

"Kepuasan publik kepada pakde Jokowi 82%. Trus ada capres, sebut saja Anies, dan koalisinya ingin melakukan perubahan. Bahkan koalisinya disebut 'koalisi perubahan'," katanya dalam unggahan di akun media sosial Twitter, dikutip Sabtu (27/5/2023).

Menurutnya, tingkat kepuasan yang tinggi itu menunjukkan jika program yang dibuat Jokowi sudah baik. Dengan begitu, yang tepat seharusnya meneruskan, bukan mengubah/membuat perubahan. 

"Apa ga aneh? Sudah bagus program pak Jokowi, mau dibikin perubahan bukan diteruskan. Pantesan ga laku!" tegasnya.

Pandangan tersebut rupanya mendapat dukungan dari warganet.

@cinta*** membalas, "Ya bisanya kn cm merubah... merubah yg baik jdi jelek.. merubah yg rap jdi acakadut... merubah nama2 jalan .. yg pasti merubah Pancasila jg karena titipan HTI dan kroninya."

Sementara, @naga*** berpendapat, "Kebiasaan sejak 2017 lalu sih ini. Jargonnya selalu perubahan...perubahan...perubahan... Kesannya era sebelumnya lebih banyak jeleknya sehingga dia mau memberikan perbedaan. Ujung2nya selama 5 tahun kan cuma nama JALAN & nama RUMAH SAKIT aja yang berubah."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Puri Mei Setyaningrum
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: