Pemilu dengan Sistem Proporsional Tertutup Sengaja Dibuat untuk Melemahkan Circle di Luar Istana
“Kemudian orang bisa persoalkan juga tafsir MK terhadap konstitusi. Apa negara berdasarkan kedaulatan rakyat bukan kedaulatan partai atau sebaliknya? Ini bisa kita bolak-balik filsafat hukumnya tuh,” jelasnya.
Ia kemudian setuju atas pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal perubahan sistem pemilu.
“Betul kecurigaan SBY itu berdasar karena dia adalah bagian dari target istana tuh, melalui politik Moeldoko,” katanya.
“Tapi bagi SBY yang lebih penting adalah usaha-usaha teknikalitas atau usaha-usaha teknis untuk membatalkan Pemilu, misalnya untuk membuat keonaran di dalam sistem elektoral supaya ada pengendalian,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait:
Advertisement