Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keamanan Siber Indonesia Lemah, Pakar IT: Tidak Ada Inovasi Teknologi Informasi Sejak 1976

Keamanan Siber Indonesia Lemah, Pakar IT: Tidak Ada Inovasi Teknologi Informasi Sejak 1976 Kredit Foto: Unsplash/Jefferson Santos

Ardi menjelaskan bahwa maraknya kelompok peretas merupakan implikasi yang tidak terhindarkan dari kemajuan teknologi informasi. Apalagi kelompok peretas tersebut bisa saja disponsori oleh sebuah negara sehingga sulit untuk ditangani.

“Kalau kita bicara soal hacker-hacker yang mengganggu, ini sebenarnya bukan cuma sekarang, tetapi dari dulu. Bedanya kenapa sekarang mereka terlibat? Karena ada peran teknologi yang semakin canggih, ada media sosial, itu mempermudah mereka melakukan kegiatannya. Tapi, ada juga kelompok hacker yang sangat profesional, mereka didukung oleh sumber dana yang kuat, mungkin ada peran negara juga. Ini yang membuat kita harus mewaspadai kecanggihan teknologi dan internet,” katanya.

Ia lantas mengkritik institusi pemerintah yang seolah tidak berfokus pada pencegahan kejahatan siber. Menurutnya, pemerintah baru memiliki inisiatif apabila sudah ada kejadian kejahatan siber yang besar di Indonesia.

“Rasanya kita masih jauh kalau bicara pemerintah. Pemerintah kita baru punya inisiatif, berpikir kalau kita perlu adanya lembaga pengamanan data siber, itu baru ada ketika kepala negara kita diretas. Bayangkan seorang kepala negara diretas, itu artinya ada sesuatu yang tidak berfungsi. Padahal saat itu presiden dikelilingi oleh lembaga-lembaga yang seharusnya melindungi beliau,” tukasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Novri Ramadhan Rambe
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: