Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian ESDM Beberkan Beberapa Alasan Pemberlakuan Subsidi Kendaraan Listrik

Kementerian ESDM Beberkan Beberapa Alasan Pemberlakuan Subsidi Kendaraan Listrik Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tenaga Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sripeni Inten Cahyani menilai, ada tiga hal yang menjadi fokus utama dalam pemberian subsidi dan konversi kendaraan listrik kepada masyarakat.

Sripeni mengatakan, fokus pertama adalah beban keuangan negara, di mana jika diperhatikan bahwa insentif yang diberikan pemerintah untuk pembelian atau konversi kendaraan listrik adalah pengalihan dari sebagian subsidi yang diberikan untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite

"Insentif yang diberikan pemerintah ini merupakan pengalihan sebagian subsidi dan kompensasi yang saat ini diberikan untuk BBM Pertalite dan sebagainya ini kemudian diambil sedikit Rp7 juta dikali Rp1 juta, Rp7 T dari tahun lalu Rp238 T subsidi dan kompensasi BBM jadi hanya 2,4 persen yang kemudian kalau ini ditaruh di tahun 2023 bisa memberikan semacam bantuan," ujar Sripeni dalam diskusi virtual, Senin (29/5/2023).

Baca Juga: Program Insentif Kendaraan Listrik Lebih Tepat Diberikan untuk Kendaraan Umum

Sripeni mengatakan, insentif tersebut merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam membantu masyarakat yang tertarik menggunakan kendaraan listrik sebagai bentuk kesadaran akan lingkungan.

"Di sinilah letak dari tugas pemerintah untuk bisa menjangkau masyarakat yang tertarik tadi karena (harga) mahal, maka diberikan insentif bantuan pemerintah," ujarnya. 

Sripeni melanjutkan, posisi penduduk Indonesia yang berada di atas 270 juta jiwa dan jumlah kendaraan yang dimiliki 115 juta menjadi salah satu alasan besarnya peluang program konversi kendaraan listrik guna mendukung capaian Net Zero Emission

Sebagaimana diketahui, program konversi adalah melakukan proses transisi energi secara konkrit karena yang sebelumnya menggunakan BBM menjadi tidak lagi menggunakan BBM. 

"Tentunya program pemerintah ada tools-nya, motor baru bagi masyarakat yang beli lebih mahal dengan bentuk yang lebih canggih, maka dapat menggunakan motor listrik baru," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: