Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tersedianya Pasar dan Sumber Daya Alam Jadi Alasan Pemerintah Beri Subsidi Kendaraan Listrik

Tersedianya Pasar dan Sumber Daya Alam Jadi Alasan Pemerintah Beri Subsidi Kendaraan Listrik Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sesditjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Yan Sibarang Tandiele mengatakan, salah satu alasan pemerintah mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia adalah besarnya pasar yang ada.

Yan mengatakan bahwa industri otomotif merupakan salah satu industri unggulan atau prioritas di Indonesia. Di mana, permintaan dari otomotif, terutama motor dan mobil, di Indonesia relatif tinggi.

"Karena kita penduduknya besar, sementara kita di Asean pasarnya bisa sampai 31 persen, ini harus kita manfaatkan," ujar Yan dalam diskusi virtual, Selasa (29/5/2023).

Baca Juga: Kementerian ESDM Beberkan Beberapa Alasan Pemberlakuan Subsidi Kendaraan Listrik

Yan mengatakan, penduduk Indonesia begitu besar, sementara berdasarkan data yang ada, dari 1.000 masyarakat, baru 99 orang Indonesia yang memiliki kendaraan atau jauh di bawah Singapura yang sudah menembus angka 100 dan Thailand yang berada di angka 270.

Dengan catatan di atas, terlihat adanya suatu peluang yang harusnya dimanfaatkan oleh anak bangsa, bukan oleh bangsa lain.

"Coba dibayangkan demand ini diisi oleh negara lain, tentunya kita sangat sedih sekali karena industri otomotif sangat penting," ujarnya.

Selain itu, Indonesia juga memiliki sumber daya alam yang mendukung untuk mendorong terciptanya ekosistem kendaraan listrik.

Salah satunya adalah melalui hilirisasi smelter. Untuk saat ini sumber daya mineral inilah yang sedang digalakkan guna mendorong terciptanya suatu ekosistem yang bisa mendukung kemajuan industri otomotif di Indonesia.

Lanjutnya, ia mengatakan bahwa persoalan di kendaraan listrik adalah soal harga karena teknologi baterai yang belum begitu mapan, sehingga harganya relatif tinggi. 

"Suatu strategi dari pemerintah untuk mengembangkan mobil ataupun motor listrik ini dengan cara insentif supaya ada keseimbangan harga antara mobil konvensional dengan mobil listrik, sehingga pada saatnya nanti orang bisa beralih ke mobil listrik," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: