Sergey Lavrov Bilang Amerika Adalah Pendukung Utama Genosida Ukraina ke Orang-orang Rusia
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Selasa (30/5/2023) menuduh Barat mendukung genosida yang dilakukan Ukraina terhadap orang-orang Rusia.
Lavrov mengatakan jika Barat menganggap "formula perdamaian" Ukraina sebagai satu-satunya dasar untuk penyelesaian, yang disertai dengan ancaman untuk mulai membunuh semua orang Rusia dan menghancurkan semua hal yang berbau Rusia, maka kesimpulannya sederhana, yakni Barat secara langsung mendukung genosida.
Baca Juga: Putin Bukan Kecolongan, Serangan Drone Ukraina di Moskow Rupanya Diotaki Amerika
"Sampai batas tertentu, ini adalah perkembangan kualitatif baru dari situasi ketika Barat pertama kali menjadi peserta langsung dalam perang yang dilancarkan terhadap Federasi Rusia dan sekarang juga menyerukan genosida," katanya, saat berbicara pada sebuah konferensi pers di ibu kota ekonomi Burundi, Bujumbura.
Dia mencatat bahwa ancaman dan seruan untuk membunuh orang-orang Rusia telah dibuat oleh banyak pejabat Ukraina, termasuk Penasihat Presiden Mykhailo Podolyak, Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Oleksiy Danilov, beberapa duta besar dan Senator AS Lindsey Graham.
"Selalu lebih baik untuk mengetahui kebenaran tentang siapa yang melakukan apa dengan Anda. Kami telah mengetahui kebenaran ini sejak lama. Kami akan melanjutkan dari fakta bahwa Barat mengambil posisi ini," katanya, seperti dilansir Anadolu Agency.
Lavrov mengecam serangan pesawat nirawak (drone) pada Selasa (30/5/2023) pagi terhadap gedung-gedung perumahan di Moskow dengan menyebut tindakan "teroris" karena tidak ada keraguan bahwa Kiev berada di belakangnya.
"Rezim Kiev telah lama beralih ke metode teroris secara terbuka. Untuk melakukan ini, senjata yang dipompa Barat ke dalam rezim ini digunakan. Pernyataan Barat bahwa senjata yang dipasok tidak boleh digunakan untuk melawan Federasi Rusia adalah kebohongan lain," katanya.
Lavrov juga mengatakan bahwa ia membahas kerja sama di berbagai bidang dengan para pejabat tinggi Burundi, termasuk presiden dan menteri luar negerinya. Kerja sama tersebut termasuk di bidang energi nuklir dan pertanian.
Rusia akan menjadikan kebutuhan Bujumbura akan pupuk sebagai salah satu prioritas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement