Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Hanya Pasien Hemodialisa dan Stroke, RSUD Dr Pirngadi Akan Permudah Masyarakat Operasi Katarak

Bukan Hanya Pasien Hemodialisa dan Stroke, RSUD Dr Pirngadi Akan Permudah Masyarakat Operasi Katarak Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -

Sebagai salah satu dari lima program prioritas, bidang kesehatan menjadi sektor yang mendapat perhatian serius Wali Kota Medan, Bobby Nasution. Sebab, menantu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ini menyadari jika kesehatan sangat penting dan selalu dibutuhkan masyarakat setiap saat.

Di samping memperbaiki sarana dan prasarana serta SDM-nya, Bobby Nasution juga mendorong perangkat daerah terkait untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Artinya, tidak hanya sekadar menunggu, tapi juga harus jemput bola dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat yang membutuhkan.

Baca Juga: Kemensos Fasilitasi Operasi Katarak 277 Lansia di RSUD Sungai Dareh, Sumbar

Terkait itu, RSUD Dr Pirngadi Medan langsung menindaklanjuti instruksi yang disampaikan Bobby Nasution. Rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Medan ini pun akan menghadirkan program jemput bola, terutama bagi pasien penderita hemodialisa dan pasien penderita stroke yang harus melakukan kontrol rutin namun kesulitan dalam mobilitasnya. 

Kadis Kesehatan Kota Medan, Taufik Ririansyah, sekaligus Plt Dirut RSUD Dr Pirngadi Medan, mengungkapkan program jemput bola pasien hemodialisa terlebih dahulu akan dibentuk tim dan penjadwalan sesuai dengan jadwal pasien sehingga dapat diantar jemput. Rencananya, program akan mulai berjalan bulan depan. 

"Jadi pasien hemodialisa tidak harus menunggu lama untuk antreannya, sehingga nanti yang kita harapkan pasien-pasien yang lain mau juga mengikuti program hemodialisa di RSUD Pirngadi. Ini juga memudahkan mobilitas dan membantu meringankan pasien dengan harapan bisa merasa terpuaskan lewat pelayanan jemput bola ini," kata Taufik.

Untuk pelayanan jemput bola, terang Taufik, tidak hanya di pelayanan hemodialisa saja, tapi juga di penyakit yang rutin. Jadi, pasien tetap akan bertambah dengan pelayanan yang tidak menyusahkan masyarakat terkait birokrasinya.

"Nanti pasien akan dijemput dan diarahkan ke ruang hemodialisa dan selesai akan diantarkan kembali ke rumah pasiennya masing-masing," terangnya. 

Tidak berhenti sampai di situ, sambung Taufik lagi, bukan hanya di hemodialisa dan penyakit rutin saja, yang berhubungan dengan diagnosa penyakit lain dan mobilisasinya yang sulit juga kemungkinan program jemput bola akan berkembang ke jenis penyakit lainnya. 

"Untuk rencana ke depan, konsepnya, pasien penanganan stroke, rutin mengambil obat bisa saja nanti dibuat program itu. Ada juga program ke depannya yang masih direncanakan adalah eliminasi katarak bersama Dinas Kesehatan. Nanti, akan disiapkan kebutuhan BAP obat, operasi juga spesialis," imbuhnya. 

Sementara itu, terang Taufik, setelah perencanaan selesai dan solid, RSUD Dr Pirngadi akan mengkoordinasikannya dengan seluruh kepala puskesmas serta BPJS Kesehatan apabila ada masyarakat yang terdaftar diagnosa katarak di wilayah kerjanya masing-masing. 

"Yang mau dioperasi akan dikoordinasi dengan BPJS Kesehatan sehingga diselenggarakan rujukan tetap pasien katarak. Kemudian, RSUD Dr Pirngadi akan menjadwalkan berapa pasien katarak yang akan dioperasi setiap harinya," ungkapnya.

Baca Juga: Hari Ini, Presiden Jokowi Cek Kesiapan RSUD Komodo di Labuan Bajo Dukung KTT ASEAN

Begitu juga dengan pasien-pasien yang sudah di-screening, ujar Taufik menambahkan, mereka nantinya akan dijemput ke rumah dan diantar pulang usai menjalani operasi katarak.

"Itu dilakukan setiap harinya selama kurun waktu eliminasi katarak," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: