Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menilai aneh jika Ketua Umum Megawati Soekarnoputri merasa bingung karena masalah Papua tidak selesai-selesai.
"Kebingungan Megawati itu tentu aneh karena ia sebagai Ketua Umum PDIP mempunyai petugas partai. Megawati tinggal memerintahkan petugas partainya untuk menyelesaikan masalah di Papua,?" kata Jamil.
Karena itu, lanjut Jamil, setidaknya ada dua makna terkait kebingungan Megawati tersebut.
Pertama, Megawati tanpa disadari telah mengritik dirinya sendiri. Sebagai Ketua Umum Partai, ia mempunyai petugas partai yang saat ini menjadi orang nomor satu di Indonesia.
"Megawati seharusnya tinggal memerintahkan Joko Widodo untuk menyelesaikan masalah di Papua. Termasuk tentunya memerintahkan kepada Jokowi untuk mengirimkan beberapa batalion ke Papua," tambahnya
"Sebagai petugas partai Jokowi tentunya wajib melaksanakan perintah Ketua Umumnya. Hal itu konsekuensi logis dari seorang petugas partai," jelasnya.
Sebaliknya, kalau Megawati sudah memerintahkan untuk diselesaikan, tapi belum juga terselesaikan, tentu ia sebagai Ketua Umum partai berhak memegur petugas partainya. Sebab, petugas partai tidak berhasil melaksanakan perintah Ketua umumnya.
Dua, Joko Widodo termasuk yang paling sering berkunjung ke Papua. Tentu Megawati berhak meminta penjelasan kepada petugas partainya apa saja yang dikerjakan di Papua.
"Hal itu layak dipertanyakan, karena seringnya Jokowi ke Papua ternyata masalah Papua tetap tidak terselesaikan. Ini artinya, kinerja petugas partainya di Papua tidak berhasil," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement