Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menperin Bujuk Mazda dan Fuso Investasi Kendaraan Listrik

Menperin Bujuk Mazda dan Fuso Investasi Kendaraan Listrik Kredit Foto: Reuters/Brendan McDermid
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengajak perusahaan otomotif asal Jepang Mazda Motor Corporation dan Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation untuk memproduksi mobil dan truk listrik di tanah air.

Ajakan itu disampaikan Menperin saat melawat ke Jepang pada 5-7 Juni lalu. “Kami mengharapkan Mazda dapat mempertimbangkan produk Mazda MX-30 (EV) sebagai salah satu line-up yang diproduksi di Indonesia,” Ujarnya.

Mazda memiliki pangsa pasar tinggi di Australia. Pada 2022, penjualan Mazda di Australia tercatat sebesar 95.718 unit, tertinggi kedua setelah Toyota. Produk Mazda yang diterima di Australia di antaranya CX-5, BT-50, dan Mazda CX-3.

“Kami menyampaikan apresiasi atas rencana investasi Mazda di Indonesia. Kami ingin memastikan rencana produksi Mazda di Indonesia, sekaligus mendorong agar Mazda menjadikan Indonesia sebagai basis produksi di wilayah ASEAN dan Australia,” lanjut Agus.

Managing Executive Officer Mazda Motor Corporation Hironoki Tanaka menyampaikan, saat ini Mazda tengah melakukan kunjungan kedua ke Indonesia. Diharapkan, dengan hasil kunjungan tersebut, perusahaan dapat segera menentukan model yang akan diproduksi pabrik barunya nanti.

Baca Juga: Permintaan Baru Loyo, Industri Manufaktur Nasional Melorot

Sementara itu, dalam pertemuan dengan Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation, Menperin membahas elektrifikasi kendaraan yang diproduksi secara spesialis. Saat ini, Fuso dikatakan telah mulai melakukan proof of concept (PoC) di Indonesia dengan tujuan memperkenalkan eCanter ke Indonesia di masa mendatang.

“Kami mendukung upaya Fuso untuk memperkenalkan kendaraan niaga dengan teknologi elektrifikasi di Indonesia,” ungkap Agus. Pada pertemuan tersebut, Menperin juga terus berupaya mendorong agar Fuso dapat meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri pada proses perakitan, menambah lini produk maupun jenis kendaraan yang diproduksi di Indonesia, serta menjajaki pasar ekspor terutama ke negara-negara ASEAN serta Australia.

Menperin menekankan, pemerintah Indonesia terus mendorong komitmen para pelaku industri otomotif asal Jepang untuk meningkatkan kandungan produk lokal, baik berupa suku cadang maupun komponen dalam proses manufaktur.

“Dengan begitu, industri otomotif bisa memperoleh insentif yang akan mendukung aktivitas bisnisnya di Indonesia,” pungkas dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: