Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Klaim Berhasil Reduksi Emisi Karbon hingga 31 Persen

Pertamina Klaim Berhasil Reduksi Emisi Karbon hingga 31 Persen Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina (Persero) mengklaim berhasil menurunkan emisi karbon mencapai 7,9 juta ton CO2e atau setara 31,06 persen dibandingkan dengan baseline emisi tahun 2010.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, kesuksesan tersebut diraih dengan mengembangkan berbagai inovasi bisnis untuk dekarbonisasi atau penurunan emisi karbon dan efek Gas Rumah Kaca (GRK).

“Karena Indonesia masih menggunakan energi fosil, maka seluruh lini bisnis Pertamina bersama-sama menurunkan emisi karbon. 31 persen ini angka yang tidak kecil dan effort dari semua pihak,” ujar Nicke dalam Media Briefing, Selasa (6/6/2023).

Baca Juga: Pertamina Bakal Segera Luncurkan BBM Baru, Campuran Pertamax dan Etanol

Nicke mengatakan, inisiasi green business dilakukan di berbagai lini usaha Pertamina untuk mewujudkan program transisi energi dan dekarbonisasi. Salah satunya di sektor hulu, melalui pemanfaatan, penyimpanan dan penangkapan karbon (Carbon Capture, Utilization and Storage/CCUS) dan telah berhasil melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Pertamina EP Jatibarang Field. 

Di sektor pengolahan, inovasi dalam rangka memproduksi biofuel terus berlanjut dan telah terbukti dengan beroperasinya Kilang Hijau (Green Refinery) Cilacap Phase 1 yang mampu menghasilkan Green Diesel sebesar 3.000 barel per hari (BPD).

"Pengenalan produk Green Diesel ini telah diawali dengan ekspor perdana Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) ke Eropa dan lifting perdana untuk kebutuhan domestik," ujarnya. 

Lanjutnya, langkah perseroan menggiatkan transisi energi juga mengambil peran besar dalam penurunan emisi ke depan. Salah satunya melalui PT Pertamina Power Indonesia (PPI) selaku subholding Power, New and Renewable Energy, Pertamina mengembangkan energi panas bumi (geothermal), hidrogen, baterai kendaraan listrik, dan Energy Storage System (ESS), serta upaya penambahan kapasitas energi baru terbarukan lainnya.

Dengan berbagai upaya dekarbonisasi tersebut, Pertamina mampu meningkatkan rating Environmental, Social & Governance (ESG) Pertamina dari Sustainalytics, pada tahun 2022 menjadi 22,1 dari sebelumnya 28,1.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: