Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bendungan Novo Kakhovka Runtuh, Segini Kerugian Ukraina Menurut Bank Dunia

Bendungan Novo Kakhovka Runtuh, Segini Kerugian Ukraina Menurut Bank Dunia A participant stands near a logo of World Bank at the International Monetary Fund - World Bank Annual Meeting 2018 in Nusa Dua, Bali. | Kredit Foto: Reuters/Johannes Christo
Warta Ekonomi, Washington -

Direktur Pelaksana Bank Dunia (World Bank) Anna Bjerde pada Rabu (7/6/2023) mengatakan akan mendukung Ukraina dalam melakukan penilaian cepat terhadap kerusakan setelah bendungan Novo Kakhovka hancur pada Selasa (6/6/2023).

"Penghancuran bendungan Novo Kakhovka memiliki banyak konsekuensi yang sangat serius untuk penyediaan layanan penting dan lingkungan yang lebih luas," kata Anna di Twitter, dilansir Reuters.

Baca Juga: Kherson Umumkan Keadaan Darurat Nasional, Gara-gara Bendungan Nova Kakhovka

Bjerde mengatakan bahwa penilaian kerusakan yang baru ini akan didasarkan pada analisis bank sebelumnya mengenai kerusakan infrastruktur dan bangunan di Ukraina, yang memperkirakan bahwa dibutuhkan biaya $411 miliar untuk membangun kembali ekonomi Ukraina setelah invasi Rusia.

Sebelumnya, Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal, yang juga menulis di Twitter, mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan Bjerde mengenai dampak runtuhnya bendungan tersebu.

Ia meyakinkan bahwa Bank Dunia akan melakukan penilaian cepat terhadap kerusakan dan kebutuhan yang ada.

Warga Ukraina meninggalkan rumah-rumah mereka yang terendam banjir ketika banjir melanda wilayah selatan setelah jebolnya bendungan tersebut. Sementara Rusia dan Ukraina saling melempar tanggung jawab atas bencana tersebut.

Ukraina mengatakan bahwa banjir tersebut akan menyebabkan ratusan ribu orang tidak memiliki akses ke air minum, merendam puluhan ribu hektar lahan pertanian dan mengubah sedikitnya 500.000 hektar yang tidak memiliki irigasi menjadi "padang pasir".

Dana Moneter Internasional (IMF) pada hari Rabu mengatakan bahwa mereka "sangat prihatin" dengan dampak sosial, ekonomi dan lingkungan akibat kerusakan bendungan tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: