Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sebagai lembaga yang mengatur dan mengawasi pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) terus berupaya agar pasokan BBM senantiasa tersedia bagi seluruh masyarakat, termasuk di Wilayah Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.
Anggota Komite BPH Migas, Eman Salman Arief, menyampaikan, BPH Migas memerlukan dukungan masyarakat dalam melakukan pengaturan dan pengawasan BBM dan gas bumi yang melalui pipa.
Baca Juga: Solusi Gas Murah, BPH Migas Terus Dorong Pengembangan Pipa Cirebon-Semarang
"Kita perlu jaga terus kesinambungan ketersediaan, serta pengawasan BBM," tutur Eman saat acara bersama Komisi VII DPR RI dan masyarakat Sumba Timur, Kamis (8/6/2023), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Kuota BBM yang telah ditetapkan oleh pemerintah pada tahun ini merupakan pedoman bagi masing-masing kota/kabupaten di Indonesia untuk dapat menyalurkannya kepada masyarakat.
Eman menambahkan, tersedianya kuota BBM yang stabil juga didukung dari kerja sama masyarakat dalam melakukan pengawasan di lapangan. "Salah satunya adalah laporan pengaduan masyarakat melalui layanan HelpDesk BPH Migas," tambahnya.
Senada dengan Eman, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumba Timur, Umbu Ngadu Ndamu, menyampaikan bahwa pengawasan yang ketat dan pasokan BBM yang aman menjadi indikator ketahanan bagi Sumba Timur.
"Kami tekankan bahwa kuota BBM yang cukup memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk menjalankan aktivitas perekonomian," ungkap Umbu.
Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sumba Timur, John David, yang membidangi Pemerintahan dan Hukum berharap agar kelangkaan BBM tidak terulang lagi seperti yang terjadi tahun lalu.
"Penambahan agen pangkalan tentunya harus diimbangi dengan jumlah kuota yang memadai, khususnya untuk wilayah Sumba Timur," imbuh John.
BPH Migas juga melakukan pemantauan langsung ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) guna memastikan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. "Saya melihat secara langsung kondisi SPBU di wilayah Waingapu, terpantau masyarakat ramai dan kondusif dalam melakukan transaksi pembelian BBM, terutama subsidi menggunakan pindai QR Code," tutup Eman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement