Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

AFPI: 63% Pengguna Generasi Milenial dan Gen Z Akses Layanan Keuangan Digital

AFPI: 63% Pengguna Generasi Milenial dan Gen Z Akses Layanan Keuangan Digital Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengungkapkan, terdapat 63% pengguna layanan keuangan digital di Indonesia berasal dari generasi milenial dan Gen Z.

Menurut keterangan dari Executive Director AFPI, Kuseryansyah di acara media gathering AdaKami di Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta pada Selasa (13/6/2023), bahwa kedua generasi tersebut adalah native user terhadap teknologi, di samping kegiatan layanan digital didukung pemerintah.

“Kami berharap semangat awal ini terus berlangsung sekarang dan ke depan dan tentu saja kami didukung secara regulasi oleh pemerintah maupun regulator terus didukung untuk menjalankan peran ini,” kata Kuseryansyah. 

Baca Juga: Fintech AdaKami Catat Kenaikan Pembiayaan 19% selama Periode Idulfitri 2023

“Seperti Pak Dino [Dirut AdaKami] bilang, kalau enggak ada kita, siapa tuh yang mau cairin 600 triliun dalam waktu enam tahun? Koperasi, lihat saja angkanya. Atau perusahaan-perusahaan yang lain, lihat saja. Kami kenapa bisa? Karena teknologi,” ujarnya. 

“Dan platform teknologi ini user-nya umur di bawah 36 itu 63%. Jadi user-nya anak muda. Anak muda generasi Z, generasi milenial cenderung kalau mau dikasih tahu soal teknologi gampang. Mereka kan kalau boleh dibilang native user dari teknologi, kan dari kecil sudah pegang ini,” sambung Kuseryansyah.

Kuseryansyah menganggap generasi muda tersebut, khususnya generasi milenial, sangat mudah mengakses layanan keuangan digital. Ditambah lagi dengan pengetahuan soal literasi keuangan yang baik, akan menambah kontinuitas dan kapabilitas teknologi finansial (fintech) di masa depan. 

“Kalau generasi milenial didukung dengan knowledge, literasi keuangan yang baik, saya yakin kontinuitas dan kapabilitas soal fintech ini ke depan akan semakin baik. Dan saya yakin peer-to-peer lending ini juga akan besar,” ujarnya. 

Besarnya pasar peer-to-peer lending (P2P) juga didukung bonus demografi di Indonesia hingga tahun 2035. “Itu juga akan impact dengan besarnya disbursement di fintech,” sambung Kuseryansyah. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: