Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembuatan Kebijakan Publik Harus Melibatkan Masyarakat

Pembuatan Kebijakan Publik Harus Melibatkan Masyarakat Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kebijakan publik harus mampu beradaptasi dengan berbagai isu dan tantangan seperti krisis iklim, transisi digital, maupun inklusi sosial yang kian dinamis. 

Founder dan CEO Think Policy, Andhyta Firselly Utami mengatakan, proses pembuatan sebuah kebijakan publik perlu memastikan partisipasi dari seluruh pemangku kepentingan. 

"Sehingga kebijakan publik harus melibatkan masyarakat luas, termasuk organisasi kemasyarakatan, sektor swasta, dan orang muda," ujar Andhyta dalam pembukaan Policy Fest 2023, Sabtu (17/6/2023). Baca Juga: Janjikan Gaet 10 Ribu Pekerja, Pengamat Kebijakan Publik Ingatkan Ganjar: China Tetap China...

Guna mewadahi pemerintah sebagai stakeholder untuk membuat kebijakan publik dan masyarakat, Think Policy menggelar Policy Fest 2023.

Kegiatan yang mengangkat tema a “Think Intergenerational: Bridging the Solutions of Today and Tomorrow.” Tema ini mengusung pesan bahwa kolaborasi lintas sektor dan generasi menjadi kunci dalam menemukan solusi permasalahan kebijakan yang ada saat ini maupun esok hari.

Andhyta menyebut, pentingnya keterlibatan publik dalam isu-isu kebijakan publik. Menurutnya, Policy Fest hadir untuk memfasilitasi publik agar lebih sadar, paham, dan terlibat dalam diskusi isu-isu terdepan kebijakan publik. 

"Kami hadir untuk menjembatani antara pemerintah, masyarakat, periset dan segenap pegiat di sektor kebijakan publik," ujarnya. 

Andhyta berharap, kegiatan ini bukan hanya bisa menghasilkan diskusi namun sekaligus menjadi wadah berjejaring dan bertukar paham akan berbagai aspek penting seputar kebijakan publik. 

"Kami berharap inisiatif ini bisa menghadirkan solusi alternatif berbasis data dan empati yang bisa menjangkau segenap stakeholders," ungkapnya. Baca Juga: CEO Think Policy: Masyarakat Harus Menjadi Pusat Pembuatan Kebijakan

Sementara itu, Patron Think Policy, Najelaa Shihab mengatakan, proses untuk mengetahui dan memahami adalah jembatan penting yang menghubungkan pengalaman masa lalu, realita saat ini, dan aspirasi masa depan. 

"Dengan menyediakan wadah bertukar pengalaman, berbagi wawasan, dan meneliti berbasis bukti, kita menumbuhkan individu yang berkontribusi aktif dalam siklus pembuatan kebijakan dan masyarakat yang berjuang untuk keputusan yang benar-benar mencerminkan kebutuhan dan aspirasi rakyat," ujar Najelaa

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: