Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Studi Visa: Minat Masyarakat pada Bank Digital Capai 88%, Tapi Tingkat Literasi Keuangan < 50%

Studi Visa: Minat Masyarakat pada Bank Digital Capai 88%, Tapi Tingkat Literasi Keuangan < 50% Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Yogyakarta -

Berdasarkan Visa Consumer Payment Attitudes Study 2022, ditemukan bahwa minat masyarakat terhadap bank digital meningkat dari tahun ke tahun, mencapai 88 persen di tahun 2022.

Hal ini disampaikan oleh Dessy Masri, Head of Product & Solutions PT Visa Worldwide Indonesia, dalam Visa Contactless Talk: Memasuki Era Virtual Banking di Indonesia, Senin (19/6/2023) secara daring.

Peminat terbesar dari digital banking sendiri didominasi oleh anak muda yang cenderung membutuhkan kemudahan dan kecepatan. Menurut Dessy, hal tersebut dapat dicapai melalui bank digital.

Baca Juga: Dorong Pembayaran Contactless Card, VISA Jamin Keamanan Pengguna

“Semua diakses secara digital. Tidak perlu antre, cukup di mana saja, tidak perlu antre untuk bikin rekening,” kata Dessy.

Pernyataan ini didukung oleh Peneliti INDEF, Nailul Huda dalam acara yang sama. Ia menyatakan bahwa masyarakat Indonesia sudah mengurangi konsumsi layanan keuangan yang disediakan oleh cabang.

Selain itu, 30 sampai 50 persen masyarakat juga sudah menggunakan transaksi digital sebanyak 7 sampai 10 kali dalam sebulan, sehingga terjadi pergeseran tren pada bank digital.

“60 sampai 70 persen orang tidak pernah ke cabang. Ada tren penurunan cabang, diganti dengan semakin banyaknya orang transaksi via mobile apps atau mobile banking,” kata Nailul.

Untuk itu, peningkatan literasi keuangan menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Nailul menyebut bahwa 85 persen masyarakat Indonesia memiliki akun rekening bank, namun tingkat literasi mengenai produk layanan, manfaat, dan risiko masih di bawah 50 persen.

“Cukup berbahaya jika orang memiliki akun rekening namun tidak paham. Maka, literasi keuangan harus ditingkatkan,” ujar Nailul.

Dessy juga mengatakan bahwa ada kekhawatiran masyarakat terhadap keamanan bank digital. Literasi keuangan pun memiliki peran vital dalam menanggapi kekhawatiran ini.

“Untuk meningkatkan literasi keuangan, kolaborasi dengan berbagai pihak itu diperlukan. Visa memahami kalau literasi keuangan yang baik sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi. Oleh sebab itu, Visa sangat mendukung inisiatif-inisiatif meningkatkan literasi, dan siap bekerja sama dengan banyak pihak,” tegas Dessy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tara Reysa Ayu Pasya
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: