Kredit Foto: Kemendes PDTT
Berdasarkan data BPS 2022, angka stunting Provinsi Jawa Tengah masih tinggi, yaitu 21,6%. Hal itu lantas direspons Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar. Menurutnya, permasalahan tersebut menjadi bahaya laten bagi warga desa. Karena itu, Gus Muhaimin mengusulkan dana desa harus naik menjadi Rp5 miliar tiap desa agar percepatan penurunan angka stunting di desa dapat terlaksana.
"Kasus stunting tertinggi Jawa Tengah terjadi di Kabupaten Brebes, sebesar 29,1%. Ini perlu menjadi perhatian seluruh pemangku kepentingan di Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Brebes,," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (19/6).
Baca Juga: Gus Muhaimin: Kian Banyak Dana Desa, Kemakmuran Kian Cepat Terwujud
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di Jawa Tengah mencapai 20,8% pada tahun 2022. Provinsi Jawa Tengah menempati peringkat ke-20 tertinggi secara nasional.
Menurutnya, dengan meningkatnya dana desa, kegiatan Posyandu makin berkembang, termasuk fasilitas kesehatan desa lainnya untuk penanganan stunting dan kesehatan masyarakat.
"Dengan meningkatnya dana desa menjadi Rp5 miliar setiap desa, kegiatan posyandu makin cepat berkembang. Alokasi dana desa untuk makanan tambahan kepada ibu hamil dan anak di bawah umur 2 tahun makin besar porsinya. Posyandu juga memberdayakan perempuan. Selain itu, dana desa membangun fasilitas desa yang langsung digunakan untuk penanganan stunting dan kesehatan warga," jelasnya.
Dia mengatakan, pemanfaaatan dana desa untuk posyandu serta kegiatan pendukung stunting selama periode 2015-2022 berupa terbangunnya 42,3 ribu posyandu, pembangunan 1,5 juta unit prasarana air bersih, pembangunan 444 ribu unit MCK, dan pembangunan 14,4 ribu unit polindes. Selain itu, telah dibangun 45,8 juta meter drainase.
Selanjutnya, ada 66,7 ribu kegiatan PAUD. Dibangun juga 76,6 ribu unit sumur, dan 29 ribu unit sarana olah raga. Pemanfaatan dana desa itu menunjukkan desa mampu berkontribusi untuk penanganan stunting yang saat ini rata-rata Rp1 miliar per desa.
Sebagai tambahan informasi, di Jawa Tengah terdapat 18 kabupaten/kota dengan prevalensi balita stunting di atas rata-rata angka provinsi. Sisanya, 17 kabupaten/kota di bawah angka rata-rata provinsi. Kabupaten Brebes merupakan wilayah dengan prevalensi balita stunting tertinggi di Jawa Tengah pada SSGI 2022, yakni mencapai 29,1%. Angka tersebut bahkan meningkat 2,8 poin dari hasil SSGI pada tahun sebelumnya sebesar 26,3%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Advertisement