Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Alkindo Naratama Dilaporkan Terus Alami Penurunan, Ternyata Ini Biang Keladinya!

Laba Alkindo Naratama Dilaporkan Terus Alami Penurunan, Ternyata Ini Biang Keladinya! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sepanjang tahun 2022, PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) mengalami penurunan perolehan laba sebesar 13,91% menjadi Rp65,30 miliar. Tidak hanya itu, pada kuartal pertama tahun 2023 pun, perusahaan yang bergerak di bidang produksi kertas itu lagi-lagi mencatatkan penurunan keuntungan sebesar 94,89% menjadi Rp1,27 miliar.

Dalam paparan publik yang digelar secara daring pada Selasa, 20 Juni 2023 ini, Direktur Alkindo Naratama, Willy Soesanto, menyampaikan penyebab amblesnya perolehan laba perusahaan. Ternyata, yang menjadi biang keladinya adalah adanya proyek pembangunan Paper Machine 2 (PM 2).

Baca Juga: Laba Bersih Susut, MNC Digital Daulat Liliana Tanoesoedibjo Jadi Komut dan Fokus Kembangkan AI

“Pada tahun 2022, karena proyek pembangunan PM 2, kami mengeluarkan cost yang lebih besar untuk membayar bunga pinjaman. Selain itu, terjadi peningkatan penggunaan energi sehingga beban yang ditanggung perusahaan pun menjadi semakin tinggi,” jelas Willy dalam acara paparan publik Alkindo Naratama, Selasa, 20 Juni 2023.

Willy menambahkan, sebenarnya pembuatan PM 2 ditargetkan sudah masuk ke fase commissioning pada bulan Oktober 2022. Akan tetapi, karena Tiongkok sempat memberlakukan lockdown ekonomi padahal ada beberapa bahan baku mesin yang harus diimpor dari sana, proses pembangunan PM 2 terhambat hingga awal 2023 dan memengaruhi laba Alkindo Naratama.

Selain proyek pembangunan mesin baru, adanya fluktuasi harga bahan baku juga turut memengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Supaya hal tersebut dapat teratasi, Willy mengatakan bahwa pihak Alkindo Naratama sepakat untuk melakukan penyesuaian secara internal, seperti mengontrol pengeluaran untuk electricity, efisiensi tenaga kerja, dan sebagainya.

“Kami juga tidak melakukan pembelian secara gambling dan tetap mengikuti alokasi dana sebesar 60% untuk membeli bahan baku. Artinya, kami tidak memborong bahan baku ketika harga sedang turun atau menahan pembelian saat harga sedang meninggi,” imbuh Willy.

Baca Juga: Laba Bersih MDKA di Kuartal I-2023 Anjlok 95,5 Persen, Imbas dari Ekonomi China?

Sebagai informasi tambahan, awalnya Alkindo Naratama adalah perusahaan konversi kertas yang secara khusus memproduksi paper tube untuk keperluan industri tekstil. Seiring berjalannya waktu, perusahaan tersebut berkembang dengan memproduksi berbagai produk lain, seperti  paper core, hexcell, edge protector, paper box, dan paper bag yang menganut prinsip ramah lingkungan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: