Mau Melantai di Bursa Hong Kong, J&T Express Dikabarkan Incar Dana IPO hingga Rp15 Triliun
Perusahaan rintisan (startup) jasa kurir, J&T Express mengajukan penawaran umum perdana (IPO) di Hong Kong pada Jumat lalu.
Meskipun aplikasi yang disusun itu tidak membocorkan rincian ukuran dan waktu penggalangan dana, laporan Bloomberg mengatakan bahwa penjualan saham yang diusulkan, diperkirakan akan mengumpulkan US$500 juta (Rp7,5 triliun) hingga US$1 miliar (Rp15 triliun), mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Dilansir dari laman DealStreetAsia pada Selasa (20/6/2023), bagian yang dirahasiakan dari hasil IPO akan digunakan untuk memperluas jaringan logistik perusahaan, meningkatkan infrastruktur, dan memperkuat kapasitas dan kemampuan penyortiran dan gudang di Asia Tenggara dan pasar lain yang ada, serta perluasan pasar hingga riset dan pengembangan.
Baca Juga: J&T Express Lanjutkan Ekspansinya ke China dengan Akuisisi Rp2 Triliun
Sejak didirikan pada tahun 2015, perusahaan Indonesia ini telah berekspansi ke negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Vietnam, Malaysia, Filipina, Thailand, Kamboja, dan Singapura.
Perusahaan tersebut menjadikannya sebagai operator pengiriman ekspres teratas di kawasan Asia Tenggara, dengan pangsa pasar 22,5% dari volume paket, menurut Frost & Sullivan.
Kemudian, pangsa pasar diperluas ke China pada tahun 2020, dan pasar Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, UEA, dan Mesir, serta Meksiko dan Brasil pada tahun 2022.
Morgan Stanley Asia Limited Merrill Lynch (Asia Pasifik) Limited, China International Capital Corporation, dan Hong Kong Securities Limited telah ditunjuk sebagai pemjamin emisi efek, sesuai dokumen yang diajukan.
Diketahui sejumlah investor J&T Express di antaranya Tencent, Boyu, ATM, D1, Hillhouse, GLP, Sequoia, SF Express, Dahlia, SAI Growth, dan CMBI.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement