Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei Kaspersky: 22% Kebocoran Data di Sektor UMKM Disebabkan oleh Karyawan

Survei Kaspersky: 22% Kebocoran Data di Sektor UMKM Disebabkan oleh Karyawan Kredit Foto: Kaspersky
Warta Ekonomi, Jakarta -

Survei Kaspersky 2022 IT Security Economics melaporkan bahwa sekitar 22% kebocoran data di sektor UMKM disebabkan oleh karyawan, dengan mewawancarai 3.000 manajer keamanan IT di 26 negara. Proporsi ini hampir sama sebagai penyebab serangan siber, yang menjadikan karyawan pada titik tertentu sama berbahayanya dengan peretas. 

Dilansir dari keterangannya pada Rabu (21/6/2023), dalam banyak kasus, serangan siber ini dapat terjadi karena kelalaian atau kurangnya kesadaran karyawan.

Di samping itu, studi terbaru dari StrongDm menyatakan bahwa hampir 46% dari seluruh serangan siber menargetkan sektor UMKM. Menurut data dari Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum), 95% pelanggaran keamanan siber disebabkan oleh kesalahan manusia. 

Baca Juga: Huawei dan BSSN Perkuat Kerja Sama Pengembangan Keamanan Siber di Indonesia

Kaspersky pun merangkum berbagai tindakan karyawan yang secara tidak sengaja dapat menyebabkan pelanggaran keamanan serius dan membahayakan keamanan sektor UMKM. 

Penyebab di antaranya adalah lemahnya kata sandi, penipuan phising melalui mengeklik tautan atau link di email, kebijakan Bring Your Own Device (BYOD), kurangnya patching atau tambalan/pembaruan sistem dan perangkat lunak, serangan ransomware, rekayasa sosial, hingga keinginan oknum untuk membalas dendam.

Poin terakhir soal keinginan untuk membalas dendam, setidaknya sekitar 36% dari kebocoran yang dipicu karyawan merupakan tindakan sabotase atau spionase yang disengaja.

Lantas, apa yang harus dilakukan UMKM? Managing Director Asia Pasifik Kaspersky, Adrian Hia menyatakan bahwa bisnis harus menggunakan perlindungan titik akhir untuk mendeteksi ancaman dan mengurangi risiko serangan dan pelanggaran data.

“Layanan perlindungan terkelola juga akan membantu organisasi dengan investigasi serangan dan reaksi profesional. Untuk mengurangi kemungkinan insiden yang disebabkan oleh karyawan, pelatihan kesadaran keamanan siber menyeluruh yang mengajarkan cara mencegah ancaman umum juga diperlukan,” jelas Hia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: