- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Laba Tahun 2022 Meroket 400%, Mitra Adiperkasa Siapkan Rp132,31 Miliar untuk Bagi-Bagi Dividen!
PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) setuju untuk membagikan dividen senilai Rp8 per unit saham. Keputusan tersebut diambil setelah dewan direksi memperoleh restu dari para pemegang saham melalui gelaran Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada 20 Juni 2023.
Sekretaris Perusahaan, Eva Andrianie, mengungkapkan bahwa dana yang sudah disiapkan perusahaan untuk melaksanakan aksi korporasi tersebut mencapai Rp132,31 miliar. Perlu diketahui bahwa sumber dana yang digunakan untuk membiayai dividen tahun ini berasal dari perolehan laba tahun 2022 yang meroket sebesar 402,08% menjadi Rp2,10 triliun.
Baca Juga: Si Paling Royal! Bukit Asam Dilaporkan Siap Bagi-Bagi Dividen Setara 100% Labanya, Intip Jadwalnya!
“Jadwal pembagian dividen akan dimulai pada tanggal 28 Juni 2023 untuk melaksanakan agenda cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi. Kemudian, pada tanggal 30 Juni 2023, agenda ex dividen di pasar yang sama akan dilangsungkan,” jelas Eva dalam keterbukaan informasi, Jakarta, Jumat, 23 Juni 2023.
Tidak hanya di pasar reguler dan pasar negosiasi, Mitra Adiperkasa tentunya merencanakan agenda cum dividen dan ex dividen di pasar tunai yang secara berturut-turut jatuh pada tanggal 3 dan 4 Juli 2023.
Mitra Adiperkasa resmi menyelesaikan jadwal pembagian dividen perusahaan pada 21 Juli 2023 ketika seluruh dividen sudah dibayarkan kepada para pemegang saham yang memenuhi syarat.
Adapun syarat penerimaan dividen adalah investor yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) per tanggal 3 Juli 2023 pukul 16.00 WIB.
Baca Juga: Catat Tanggalnya, Puradelta Lestari Segera Tebar Dividen Senilai Rp481,98 Miliar!
Sebagai informasi tambahan, emiten pengelola Starbucks itu mengalami penurunan perolehan laba sebesar 30,62% menjadi Rp404,55 miliar pada triwulan pertama tahun 2023. Padahal, pada periode yang sama, angka pendapatan perusahaan melambung sebesar 32,47% menjadi Rp7,46 triliun.
Tampaknya, salah satu pemicunya adalah kenaikan beban usaha dari yang sebelumnya sebesar Rp1,92 triliun menjadi Rp2,63 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait:
Advertisement