Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diangkat Jadi Dirut Bank Sumut, Ini Visi Misi Babay Parid Wazdi

Diangkat Jadi Dirut Bank Sumut, Ini Visi Misi Babay Parid Wazdi Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -

Pemegang Saham Bank Sumut resmi menetapkan Babay Parid Wazdi sebagai Direktur Utama Bank Sumut pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) yang digelar Senin (3/7/2023).

Selain mengesahkan penetapan Direktur Utama Bank Sumut, RUPS LB tersebut juga menetapkan jajaran pengurus Bank Sumut lainnya, di antaranya mengangkat dan menetapkan Afifi lubis sebagai Komisaris Utama Non Independen Bank Sumut dan Khairy Hanim Rangkuti sebagai Komisaris Independen.

Baca Juga: Tingkatkan SDM di Bidang Pendidikan, Bank Sumut Teken MoU dengan SPs USU

Hadir pada pelaksanaan RUPS LB tersebut Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, para bupati dan walikota se-Sumatra Utara, antara lain Bupati Tapanuli Selatan, Dolly Pasaribu; Walikota Padang Sidempuan, Irsan Effendi Nasution; Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu; Walikota Pematang Siantar, Susanti Dewayani; Bupati Asahan, H. Surya; Walikota Tanjung Balai, Waris Thalib; Bupati Samosir, Vandiko Timotius Gultom; Bupati Nias Selatan, Hilarius Duha; Bupati Nias Utara, Amizaro Waruwu; dan Bupati Karo, Cory Sebayang. Hadir juga Direktur Kepatuhan Bank Sumut Eksir dan Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Arieta Aryanti.

Gubernur Edy memberikan pesan kepada Dirut terpilih untuk dapat memajukan perbankan daerah. "Dengan menjadi Bank Sumut sebagai perbankan leader untuk perbankan daerah lainnya," singkatnya.

Sementara, Dirut Bank Sumut, Babay Parid Wazdi, menyampaikan bahwa dirinya merasa terhormat untuk mengemban amanah sebagai Dirut Bank Sumut. Babay Parid Wazdi menjelaskan langkah ke depan Bank Sumut akan ikut serta memajukan perbankan daerah.

"Nah, karena ini juga masih suasana ibadah haji, jadi saya mengambil dari referensi pada pesan nabi, yakni berpeganglah kepada Al-Qur'an dan As-sunnah, berarti ketika kita jadi leader, kita harus: pertama, mengarahkan karyawan agar memiliki ide-ide untuk kemajuan," jelasnya.

Kedua, dia melanjutkan, as-sunnah bermakna bahwa pimpinan itu harus memberikan keteladanan. Ketiga, pimpinan itu harus memiliki legacy, atau jejak-jejak peradaban. "Di dunia perbankan jejak-jejak peradaban itu d ukur dari aset, laba, dan parameter lainnya yang tumbuh dengan baik sehingga bisa bermanfaat untuk masyarakat," kata Babay.

Selain itu, Babay Parid Wazdi juga menekankan akan fokus pada peningkatan retail, baik itu tabungan maupun kredit. "Untuk retail seperti UMKM dan juga konsumer juga akan didorong. Di semester II ini, kredit konsumer akan menjadi fokus utama," tambahnya lagi.

Babay Parid Wazdi, MBA., lahir di Karawang pada tanggal 22 Juli 1971. Ia merupakan lulusan S1 Ekonomi Pertanian UGM di Tahun 1997 dan S2 MBA International University of Japan tahun 2010-2011 . Sebelum bergabung di Bank Sumut, Babay Parid Wazdi diketahui telah memiliki banyak pengalaman dan prestasi di dunia perbankan, seperti PT Bank Mandiri, Kepala Divisi International & Transaction Banking Bank BJB, hingga Direktur Kredit UMK dan Usaha Syariah PT Bank DKI.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: