Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat: Hadi Tjahjanto Potensial Masuk Bursa Cawapres, Berpeluang Mendampingi Ganjar

Pengamat: Hadi Tjahjanto Potensial Masuk Bursa Cawapres, Berpeluang Mendampingi Ganjar Kredit Foto: Kementerian ATR/BPN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menyebut Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto potensial masuk bursa calon wakil presiden (cawapres) 2024. Dia menilai Hadi paling berpeluang dipasangkan dengan bakal calon presiden (capres) PDIP, Ganjar Pranowo.

"Hadi Tjahjanto potensial masuk bursa cawapres, meskipun lebih terbatas dibanding kandidat lain, yakni hanya berpeluang bersanding dengan Ganjar," kata Dedi saat dihubungi wartawan.

Baca Juga: Pengamat: Hadi Tjahjanto Berpeluang Besar Menjadi Cawapres

Alasannya, menurut Dedi, hanya Ganjar yang saat ini cawapresnya akan ditentukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Tetapi, Hadi perlu bersaing dengan kandidat cawapres lainnya.

"Dan Hadi hanya potensial dari sisi pengusungan Jokowi, itu pun perlu bersaing secara diplomatis dengan Sandiaga Uno, Erick Thohir, Airlangga, dan tokoh lainnya," ucapnya.

Untuk peluang Hadi sendiri, Dedi melanjutkan, kemungkinan serupa besarannya dengan Mendagri Tito Karnavian. Sebab, Hadi dan Tito sama-sama tokoh dekat Jokowi dan sejauh ini loyal pada pemerintah.

"Bahkan semasa belum bergabung di kabinet, dua tokoh itu serupa dalam loyalitas, bahkan Tito jauh lebih prestatif," kata Dedi.

Meski begitu, dia menerangkan, sulit bagi Hadi membuat dirinya diperhatikan publik. Sebab, di satu sisi, kementerian yang dipimpinnya tidak populer secara umum meski persoalan tanah menjadi masalah yang cukup pelik bagi sebagian masyarakat.

Baca Juga: Menteri Jokowi Dijagokan Jadi Cawapres 2024, Imam Besar Forum Betawi Rempug Dukung Hadi Tjahjanto

Selain itu, Dedi melanjutkan, popularitas isu tanah justru secara langsung melekat ke Presiden, bukan ke menterinya.

"Jika dalam waktu terbatas ini Hadi ingin tunjukkan perannya dalam bursa cawapres, perlu ada gerakan radikal dalam kementeriannya saat ini, tetapi itu pun mendekati mustahil," pungkas Dedi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: