Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat: Hadi Tjahjanto Berpeluang Besar Menjadi Cawapres

Pengamat: Hadi Tjahjanto Berpeluang Besar Menjadi Cawapres Kredit Foto: Kementerian ATR/BPN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Politik Citra Institute, Efriza, menilai peluang Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto menjadi calon wakil presiden (cawapres) di 2024 masih terbuka. Dia menilai Hadi paling berpeluang dipasangkan dengan calon presiden (capres) PDIP, Ganjar Pranowo.

Efriza menuturkan, PDIP belum menampakkan keseriusan akan sosok cawapres yang namanya sudah beredar di publik, seperti Sandiaga Uno maupun Erick Thohir.

Baca Juga: Menteri Jokowi Dijagokan Jadi Cawapres 2024, Imam Besar Forum Betawi Rempug Dukung Hadi Tjahjanto

"Melihat sifat PDIP yang acap memilih di masa last minute dan tak terpengaruh oleh hasil survei, seperti pada 2019 lalu. Maka Hadi Tjahjanto masih berpeluang besar," kata Efriza kepada wartawan.

Efriza melanjutkan, Hadi memiliki kedekatan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia juga punya rekam jejak yang juga berada dalam pemerintahan, peluang tentu saja masih terbuka meski tak cukup besar.

Menurutnya, Hadi termasuk sosok yang dipercaya oleh Jokowi. Rekam jejak kariernya juga layak direkomendasikan sebagai cawapres. 

"Sisi lain, sebagai menteri ATR/BTR tentu saja ia amat baik sebagai sosok cawapres jika ingin terjadinya kelanjutan program kerja yang telah dijalankan oleh Presiden Jokowi," ucapnya.

Lebih lanjut, Efriza menilai PDIP, yang mengedepankan program pengentasan kemiskinan ekstrem, bisa berkelindan dengan apa yang telah dilakukan oleh Hadi, seperti mengenai program bedah rumah maupun penyerahan sertifikat tanah. 

Dia mengungkapkan, dua model itu pun sempat digiatkan oleh Ganjar dalam program mengatasi kemiskinan di Jawa Tengah, seperti rumah tidak layak huni (RTLH) dan Tuki Lemah Oleh Omah atau beli tanah dapat rumah.

"Serta rakernas PDIP mengamanatkan untuk pengentasan kemiskinan, melihat kemungkinan besar RTLH masih dapat dilanjutkan jadi program besarnya jadi Hadi masih berpeluang untuk dilirik," ucapnya.

Hanya saja, kata Efriza, kekurangan Hadi adalah figur militer. Dia menerangkan, PDIP pada pemilu 2014 dan 2019 lebih mengedepankan cawapresnya adalah figur sipil. 

Sedangkan, jika ia ingin maju sebagai cawapres PDIP, Hadi harus mencoba mengapungkan namanya di level masyarakat melalui organisasi masyarakat maupun relawan yang mendukungnya secara langsung dan tidak langsung.

Efriza melanjutkan, Hadi harus giat mendorong dirinya, utamanya saat ini melalui PPP sebagai bagian dari koalisi dengan PDIP. Serta harus semakin menguatkan hasil kinerja nyatanya yang menunjukkan respons positif.

"Ia juga harus mendekatkan diri dengan elite-elite PDIP agar namanya diperhitungkan dan mengapung di internal PDIP," terangnya.

Sisi berikutnya, lanjut Efriza, Hadi harus lebih banyak mendekatkan dirinya kepada Presiden Jokowi dengan menunjukkan kinerjanya yang positif dan tingginya kepuasan masyarakat terhadap dirinya.

Baca Juga: Di Universitas Andalas, Hadi Tjahjanto Serukan Mahasiswa Songsong Indonesia Emas 2045

Sebab, dengan nama dia mengapung di masyarakat dan internal PDIP hingga dipercaya PDIP, maka amat memungkinkan ia yang dipilih meski hasil survei elektabilitasnya tak dalam papan atas. 

"Jadi ia harus giat bekerja menaikkan kualitas dirinya, membangun hubungan secara lebih dekat agar namanya mengapung di masyarakat," tutup Efriza.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: