Transformasi digital yang berkelanjutan dan berdampak bukan lagi sebuah pilihan di era pasca-pandemi, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi seperti saat ini.
Hanya saja, bagaimana platform low-code/no-code (LCNC) dapat mempercepat transformasi digital dan inovasi di beragam sektor bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik, masih menjadi pertanyaan bagi sebagian pelaku bisnis.
Tidak dipungkiri, meningkatnya jumlah teknologi yang tersedia bagi bisnis menghadirkan keuntungan yang sama besarnya.
Menurut Asian Development Bank, transformasi digital dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar USD 2.8 triliun pada tahun 2040.
Akan tetapi bagi tim TI dari banyak perusahaan, mengembangkan aplikasi dan teknologi solusi yang berhubungan langsung dengan pelanggan bukanlah prioritas.
Banyak tim TI sudah kewalahan menangani infrastruktur yang ada, membuat mereka kekurangan waktu dan sumber daya lainnya untuk memenuhi kebutuhan perusahaannya.
Berdasarkan survei Zoho, 43 persen perusahaan berfokus terutama pada digitalisasi data perusahaan, sementara hanya 25% yang memprioritaskan aplikasi bagi konsumen.
Kondisi ini semakin parah di Indonesia, di mana, menurut the Economic Research Institute for the ASEAN and East Asia (ERIA), terdapat ketidaksesuaian antara tenaga kerja saat ini dengan kebutuhan digitalisasi perusahaan yang semakin cepat.
Survei tersebut juga menemukan bahwa kombinasi kesulitan dalam akses terhadap dana bagi adopsi teknologi dan biaya memperoleh teknologi digital telah membatasi upaya perusahaan lokal dalam melaksanakan transformasi digital.
Gibu Mathew, Vice President and General Manager in Asia-Pacific at Zoho Corp mengungkapkan, Zoho Indonesia memanfaatkan teknologi LCNC untuk meningkatkan kinerja bisnis bagi pelanggannya.
Platform Zoho Creator menggunakan teknologi LCNC, misalnya lewat antarmuka visual berkemampuan logika dasar dan fitur drag-and-drop, bukan teknologi lines of code dalam bahasa pemrograman untuk pembuatan aplikasi.
"Ini akan menjadi jembatan antara tim TI dengan tim lainnya, salah satu tantangan utama yang selama ini perusahaan hadapi saat proses pengembangan suatu aplikasi. Teknologi LCNC memungkinkan pengguna dengan pengetahuan koding yang minim untuk meluncurkan aplikasi baru dan solusi lainnya,” ungkap Gibu Mathew.
Dengan platform Zoho Creator, organisasi non-profit Indonesia, FoodCycle.id membangun solusi khusus untuk mengelola operasinya.
Aplikasi kustom adalah solusi menyeluruh yang menjawab semua kebutuhan FoodCycle, mulai dari urusan sumber donasi, logistik, manajemen inventaris, hingga pengelolaan hubungan donatur. Aplikasi ini memungkinkan anggota tim bekerja sama dengan mulus bahkan di tengah pandemi COVID-19.
Selain operasi yang makin optimal hasil dari aplikasi kustom mereka, Zoho Creator memungkinkan FoodCycle menghemat dengan tidak menggunakan solusi ERP siap pakai.
Selain itu, FoodCycle juga membuat terobosan pada tujuan pembangunan lestarinya dengan mengurangi penggunaan dokumen kertas secara besar-besaran, baik dalam proses transaksi internal maupun eksternal mereka.
Berdasarkan studi yang dilakukan ERIA, industri manufaktur komputer, elektronik, optik, dan alat listrik adalah industri yang sangat penting bagi Indonesia dan yang dapat menikmati keuntungan besar dari transformasi digital.
Perusahaan di bidang tersebut bisa memanfaatkan platform LCNC untuk meningkatkan proses dalam kontrol kualitas, manajemen rantai pasokan, manajemen inventaris, pemeliharaan aset, kepatuhan, dll.
E-commerce adalah bidang lain yang sedang tumbuh dengan pesat di Indonesia dengan pasar yang diperkirakan bernilai USD 90 miliar pada tahun 2025.
Platform LCNC dapat dipergunakan untuk menghadirkan pengalaman belanja yang sangat dipersonalisasi dengan mudah, bagi mereka yang berkecimpung di e-commerce dan pasar ritel secara umum.
Selain itu, perusahaan perbankan dan layanan keuangan lainnya dapat memanfaatkan platform LCNC untuk mengembangkan sistem manajemen pelanggan yang menghadirkan lebih banyak layanan dan produk yang dipersonalisasi tanpa mengesampingkan keamanan informasi pelanggan.
Namun harap diingat, LCNC bukan hanya untuk perusahaan besar. Usaha Kecil Menengah (UKM) dan perusahaan rintisan atau start-up tetaplah yang paling diuntungkan oleh platform ini.
Dengan sumberdaya keuangan dan tenaga kerja yang relatif kecil, UKM merasa bahwa biaya adopsi teknologi digital sangat membebani. Dengan platform yang memungkinkan pengguna bisnis dengan pengalaman koding yang minim dapat menjadi “citizen developers”, UKM dapat dengan cepat mengembangkan aplikasi yang mampu bersaing dengan perusahaan besar.
Dengan aplikasi ini, UKM dapat merampingkan operasi, meningkatkan efisiensi, serta berinovasi dengan cepat.
Platform Zoho Creator telah digunakan oleh lebih dari 10.000 pelanggan di 170 negara. Lebih dari 3 juta aplikasi saat ini sedang dikembangkan di Creator oleh tim citizen developer dari berbagai industri, yang menjadi bukti keserbagunaan kemudahan penerapan teknologi LCNC.
Dengan kondisi terkini teknologi LCNC di Indonesia, ada potensi besar untuk mempercepat pengembangan bisnis dan membantu prakarsa transformasi digital untuk mengejar ketertinggalan dengan negara ASEAN lainnya.
Saat citizen developer merangkul platform LCNC untuk menghadirkan lebih banyak aplikasi dengan cepat, perusahaan dapat bersaing dengan industri lokal dan bahkan bercita-cita untuk bersaing di tingkat regional.
Hal ini terutama berlaku pada sektor non teknologi di mana kompetisi tersebut belum menciptakan investasi yang signifikan dalam transformasi digital.
Sektor ini akan tetap memperoleh manfaat yang besar dari digitalisasi, dan adopsi teknologi LCNC akan memungkinkan pengadopsi memenangkan persaingan.
Dapat dikatakan bahwa teknologi LCNC bisa membawa Indonesia bertumbuh dengan cepat jika platform yang menggunakan teknologi tersebut dapat meningkatkan kemampuan kustomisasi dan skalabilitasnya.
Mengadopsi teknologi LCNC akan memungkinkan bisnis dan organisasi lainnya untuk membuat alat dan solusi digital mereka sespesifik yang dibutuhkan oleh konteks dan situasi unik mereka.
Mengaktifkan platform LCNC untuk berintegrasi dengan teknologi baru akan meyakinkan pengguna saat ini dan calon pengguna bahwasanya investasi low-code/no-code terbukti di masa depan dan bernilai investasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement