Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sekilas tentang Liminal, Platform Kripto dan Blockchain yang Masuk ke Indonesia Tahun 2023

Sekilas tentang Liminal, Platform Kripto dan Blockchain yang Masuk ke Indonesia Tahun 2023 Kredit Foto: Unsplash/Austin Distel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penyedia dompet digital dan platform kustodian pengelolaan aset digital, Liminal telah masuk ke pasar aset digital di Indonesia tahun 2023. Seperti apa Liminal, dan bagaimana rencana ke depannya?

Founder dan CEO Liminal, Mahin Gupta menceritakan latar belakang Liminal. Menurutnya, arti nama “liminal” merupakan konsep liminalitas, yakni konsep tentang tahap transisi. 

“Jadi, ada satu makna lainnya dari liminal yakni fase transisi, yakni ketika kamu memposisikan diri di dua sisi. Dan fase transisi ini biasanya tidak nyaman. Normalnya orang berpikir kondisi liminal adalah kondisi negatif,” ujar Mahin ketika sesi temu media secara daring pada Rabu (5/7/2023). 

Baca Juga: Dukung Pengembangan Web3 dan Kripto, Hong Kong Bisa Kalahkan AS

“Namun, jika Anda melihat dengan sangat jelas, bahwa itu adalah skala wajib, jika Anda ingin berubah dari kondisi buruk ke baik, dari kondisi miskin ke kaya, dari kondisi inefisien ke efisien, maka Anda harus mengarungi kondisi liminal,” jelasnya.

Mahin pun memberi konteks terkait platform blockchain Liminal, menyebutkan bahwa kebijakan dunia saat ini adalah Web2 dan Web3. Ia menjelaskan, saat ini dunia berada di tahap aset fisik ketika aset digital hadir.

“.. Dan kita semua harus melalui proses migrasi ini dan mereka membutuhkan seseorang atau lembaga yang mereka percayai yang unggul di bidang keamanan, teknologi, dan unggul dalam pemahaman tentang ruang ini agar dapat melakukan migrasi tersebut. Karena itulah Liminal hadir sebagai mitra yang tepat untuk transisi ini,” ungkap Mahin. 

Platform blockchain yang berbasis di Singapura dan membuka ekspansi ke Hong Kong, Abu Dhabi, serta Indonesia ini membuka diri untuk pendanaan selanjutnya. Namun, Mahin menyebutkan, pihaknya masih nyaman dengan kondisi saat ini.

“Kami dalam posisi nyaman dalam hal pendapatan dan kas, tapi kami sedang bekerja dengan investor yang sudah ada dan investor baru saat kami berekspansi ke negara-negara seperti Indonesia, Abu Dhabi, Hong Kong, dan Singapura. Kami sedang mengumpulkan pendanaan selanjutnya,” bebernya.

Dilansir dari laman LinkedIn Liminal, perusahaan ini sempat mendapatkan pendanaan tahap awal senilai US$4,7 juta (Rp70 miliar). Pendanaan tersebut dipimpin oleh Elevation Capital dan didukung investor produk Web3, yakni Nexus Ventures, LD Capital, dan Woodstock.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: