Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Baliho Jokowi-Prabowo Bikin Heboh, Relawan Ganjar: Parpol Tak Percaya Diri, Ada Upaya Tarik Simpati Pendukung Jokowi

Baliho Jokowi-Prabowo Bikin Heboh, Relawan Ganjar: Parpol Tak Percaya Diri, Ada Upaya Tarik Simpati Pendukung Jokowi Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kelompok Relawan Pendukung Ganjar Pranowo, Kongres Rakyat Nasional (KORNAS) menanggapi kemunculan baliho bergambar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan Pertahanan RI Prabowo Subianto yang tersebar di sejumlah tempat di Solo dan Medan. 

Seperti diketahui, baliho-baliho tersebut bertengger di sejumlah lokasi strategis di Solo, mulai dari pintu masuk utama Kota Solo dari arah Boyolali, Klaten, dan Sukoharjo, hingga di dekat Masjid Sheikh Zayed.

Baca Juga: Relawan Ganjar Skakmat: JIS Cuma Rekam Jejak Kegagalan Anies, Hasilnya Neraka dan Bencana!

Selain itu, baliho juga terpasang di sejumlah titik strategis kota Medan, mulai dari Bandara Kualanamu hingga pintu masuk Kota Medan lainnya.

Menanggapi hal ini, Presidium KORNAS, Sutrisno Pangaribuan, mengatakan hingga saat ini belum ada satu kelompok politik pun yang dapat memastikan arah dukungan Jokowi. 

Ia mengakui pihak Ganjar yakin telah mengantongi dukungan Jokowi melalui sejumlah isyarat yang disampaikan.

"Jokowi sebagai kader Parpol wajar dan sah memiliki pilihan dan sikap politik termasuk soal capres. Namun sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara, Jokowi harus tetap netral dan tidak berpihak kepada capres mana pun. Jika akhirnya Jokowi mendukung Ganjar itu sah, kalau memilih Prabowo juga boleh. Akan tetapi Jokowi tidak dibenarkan dan dilarang menggerakkan, mengarahkan, dan menggalang dukungan pemerintah terhadap capres pilihannya," tegas Sutrisno mewakili KORNAS.

Lebih lanjut, Sutrisno menyebut Jokowi adalah satu-satunya presiden yang hingga akhir periode masih memiliki relawan. Menurutnya, sebagian relawan itu kemudian beralih mendukung Ganjar, sebagian lagi mendukung Prabowo, sedang yang lain memilih setia dan tegak lurus menunggu petunjuk Jokowi.

"Upaya untuk menarik, melibatkan Jokowi dalam mendukung para capres menjadi bukti bahwa Jokowi lebih kuat dari parpol. Sejumlah parpol terlihat tidak percaya diri dalam mengajukan capres tanpa 'menarik-narik' Jokowi dan keluarganya. Pemasangan gambar wajah Jokowi dalam baliho atau bahan lain pasti berkaitan dengan upaya menarik simpati dari pendukung Jokowi," jelasnya.

KORNAS sendiri, lanjut Sutrisno, meyakini para capres yang akan bertarung di Pilpres 2024 tidak memiliki akar yang kuat pada basis massa, sehingga terbatas pada dua pilihan, yakni melanjutkan Jokowi atau antitesa Jokowi.

Oleh karena itu, ia menilai kualitas demokrasi ditentukan oleh peran dan partisipasi rakyat yang semakin tinggi. Maka, kata Sutrisno, semua pihak harus mendorong partisipasi rakyat untuk semakin berkualitas tanpa harus mengaitkan pilihan rakyat terhadap Jokowi. 

"Para capres diminta untuk tidak menarik dan melibatkan Jokowi dalam mempengaruhi pilihan rakyat," tegasnya.

Baca Juga: Telak! Relawan Ganjar Pranowo Minta Kubu Anies Baswedan Jangan Salahkan Pihak Luar Kalau Koalisi Perubahan Bubar: Internal Rapuh!

Sutrisno pun mengakui ketidakmampuan parpol dan capres untuk segera menetapkan cawapres menjadi bukti bahwa pilpres 2024 masih terkait pertarungan antara figur, bukan tentang ide, gagasan, dan program politik. 

"Akibatnya manuver parpol dan capres pun kosong dan kering. Dinamikanya hanya terkait potensi dukungan basis massa dan logistik dari cawapres, bukan atas dasar kesamaan ide, gagasan, dan program politik," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Almas
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: