Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kehadiran Minyak Sawit Justru Menguntungkan Negara Miskin

Kehadiran Minyak Sawit Justru Menguntungkan Negara Miskin Petugas mengoperasikan mesin uap pabrik mini minyak goreng (Pamigo) saat pameran Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan (Penas-KTNA) XVI, di Lanud Sutan Sjahrir Padang, Sumatera Barat, Minggu (11/6/2023). Pamigo merupakan teknologi dengan inovasi yang menghadirkan pengolahan sawit dari buah segar hingga produk minyak goreng sehingga menjadi solusi bagi peningkatan kesejahteraan pekebun sawit rakyat. | Kredit Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Minyak nabati merupakan salah satu bahan pangan sumber gizi dan sumber minyak/lemak yang direkomendasikan FAO untuk dikonsumsi masyarakat dunia.

Terdapat empat minyak nabati yang dikonsumsi secara global, yakni minyak sawit, minyak kedelai, minyak rapeseed, dan minyak bunga matahari. Di antara keempat minyak nabati tersebut, harga minyak sawit relatif lebih murah (kompetitif) dibandingkan harga minyak nabati lainnya.

Baca Juga: Kerja Sama dengan RSPO, Kemenkop-UKM Perkuat Sawit Berbasis Koperasi Petani

"Ketersediaan produk pangan berbasis minyak sawit dengan harga yang relatif murah dapat meningkatkan daya beli dan keterjangkauan (affordability) penduduk miskin," catat PASPI.

PASPI juga mencatat, kondisi ini menguntungkan bagi negara berpendapatan rendah yang juga menjadi negara importir minyak sawit seperti India, Pakistan, Bangladesh, dan negara-negara di Kawasan Afrika.

Studi Mehta (2020) dan Janmohammed (2020) dalam laporan PASPI mengungkapkan bahwa masyarakat berpendapatan menengah ke bawah di India, Pakistan, dan Bangladesh lebih banyak mengonsumsi minyak sawit sebagai cooking oil dibandingkan minyak nabati lainnya.

"Disparitas harga minyak sawit dengan tiga minyak nabati lainnya di pasar global berkisar antara US$100-200 per ton di atas harga minyak sawit. Rendahnya harga minyak sawit tersebut menguntungkan bagi seluruh masyarakat global, khususnya masyarakat miskin atau berpendapatan rendah," catat PASPI. 

Tidak hanya itu, studi Kojima et.al., (2016) dalam laporan PASPI mengungkapkan, jika harga minyak kedelai, minyak rapeseed, atau minyak biji bunga matahari mengalami kenaikan, masyarakat akan berpindah ke minyak sawit. Dengan mekanisme yang demikian, harga minyak nabati lainnya tidak akan meningkat secara berlebihan.

"Ketersediaan minyak sawit yang stabil sepanjang tahun dan dengan harga yang relatif murah akan meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan masyarakat miskin terhadap sumber pangan baik berupa minyak sawit maupun produk-produk berbasis minyak sawit," catat PASPI.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: