Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Transisi Energi Menuju Nol Emisi Karbon, Petinggi ASEAN dan Inggris Buka-bukaan!

Dorong Transisi Energi Menuju Nol Emisi Karbon, Petinggi ASEAN dan Inggris Buka-bukaan! Kredit Foto: Kemenlu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia mendorong penguatan kerja sama di bidang transisi energi antara ASEAN dan Inggris. Seruan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam pertemuan ASEAN Post Ministerial Conference (PMC) dengan Inggris, di Jakarta.

Dalam pertemuan itu, Retno menekankan agar ASEAN dan Inggris mendorong kerja sama di bidang transisi energi.

Baca Juga: Di Depan Perwakilan ASEAN, Menlu Retno Sentil Uni Eropa Soal EUDR: Kerja Sama Harus Saling Untung!

Retno berujar, kemitraan ASEAN-Inggris harus berkontribusi mewujudkan net-zero emission dalam 3-4 dekade ke depan.

"Untuk itu, ASEAN dan Inggris telah memilki skema kerja sama yang bisa digunakan, antara lain ASEAN-UK Catalytic Green Finance Facility Trust Fund," kata Retno, Kamis (13/7/2023).

Retno menilai kerja sama ini akan memperkokoh kemitraan ASEAN-Inggris sebagai kemitraan masa depan.

Selain itu, Retno juga menekankan ASEAN dan Inggris dapat menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan. Perdamaian di kawasan Indo-Pasifik telah berlangsung lebih dari setengah abad berkat arsitektur kawasan inklusif, yang berpusat di ASEAN.

"Arsitektur Kawasan ini dibangun di atas paradigma kolaborasi dan kepatuhan terhadap hukum dan prinsip-prinsip internasional, termasuk Treaty of Amity and Cooperation (TAC) dan Bali Principles. Saya yakin Inggris juga menganut prinsip-prinsip tersebut," tuturnya.

Lalu, lanjut Retno, ASEAN juga mendorong Inggris berkontribusi memastikan Asia Tenggara sebagai kawasan bebas nuklir dengan secepatnya mengaksesi Protokol Traktat Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ).

Retno menambahkan, dalam pertemuan, dibahas penguatan kerja sama ekonomi ASEAN-Inggris, termasuk peningkatan perdagangan, investasi, resiliensi rantai pasok, perdagangan digital, inovasi, dan keamanan siber. Beberapa negara ASEAN mengusulkan penjajakan dibentuknya ASEAN-UK Free Trade Agreement.

"Di bidang politik dan keamanan, pertemuan menyoroti pentingnya dukungan Inggris terhadap pembentukan arsitektur kawasan yang didasarkan pada paradigma kolaborasi dan kepatuhan terhadap hukum internasional. Secara khusus, ASEAN mendorong Inggris untuk segera mengaksesi Protokol Traktat SEANWFZ," sambung dia.

Baca Juga: Jepang Menuju 100% Kendaraan Listrik pada 2035, Menlu Retno: ASEAN Siap Jadi Mitra!

Selain itu, pertemuan juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang transisi iklim, energi bersih, penguatan infrastruktur kesehatan, serta mitigasi bencana alam.

"Inggris juga akan mendorong kerja sama di bidang pemberdayaan perempuan dan anak perempuan, termasuk dalam konteks Women, Peace and Security (WPS) dan akses pendidikan," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: