Indonesia-Malaysia Miliki Ikatan Unik, Stabilitas Kawasan Jadi Prioritas Bersama
Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin selaku Duta Besar Malaysia untuk Indonesia mengatakan bahwa Indonesia dan Malaysia memiliki ikatan unik yang sangat penting, istimewa dan ditandai oleh sejarah.
“Ikatan antara Malaysia dan Indonesia bersifat istimewa, ditandai oleh sejarah, budaya, bahasa dan kekerabatan yang sama,” kata Dubes Hasrin dalam sambutannya pada acara perayaan Hari Nasional Malaysia di Jakarta, Rabu malam (18/9/2024).
Baca Juga: Perkuat Monitoring, Ombudsman Kaji Tata Kelola Sawit di Malaysia
Ikatan penting antara Indonesia dan Malaysia tersebut menurut Hasrin bisa berdampak pada stabilitas kawasan. Khususnya dalam lanskap global yang kian berkembang.
Indonesia dan Malaysia, kata Hasrin, merupakan dua negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan memiliki kemitraan yang signifikan dalam perdagangan dan investasi seperti kelapa sawit, manufaktur, dan proyek infrastruktur.
“Ke depannya, kolaborasi yang sedang berlangsung di sektor-sektor baru seperti teknologi digital, energi hijau dan konektivitas regional akan menjadi kunci untuk mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan bersama antara kedua negara,” ujar Hasrin.
Sebagai salah satu anggota pendiri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), sambungnya, Malaysia sangat bangga dengan pencapaian ASEAN selama hampir enam decade.
Dia juga menyinggung bahwa Malaysia bakal menjabat keketuaan ASEAN di tahun 2025 ketika ASEAN akan mengadopsi visi komunitas ASEAN2045 yang merupakan rencana strategis persekutuan bangsa tersebut untuk 20 tahun ke depan.
“Kami berharap dapat bekerja sama dengan sesama anggota dan mitra ASEAN untuk mencapai tujuan dan aspirasi bersama kami bagi kawasan ini,” tuturnya.
Malaysia merayakan peringatan 67 tahun Hari Nasional Malaysia yang jatuh pada 31 Agustus dan Hari Malaysia ke-61 yang jatuh pada 16 September. Hari Nasional Malaysia merupakan peringatan saat Malaysia merdeka dari penjajahan Inggris pada 1957, dan Hari Malaysia merupakan peringatan saat Sabah dan Sarawak bergabung ke wilayah Malaysia pada 1963.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement