Divestasi Tol BUMN dan Upaya Pemerintah Sehatkan BUMN Karya, Simak!
BUMN Karya kembali melakukan divestasi ruas tol pada paruh kedua tahun 2023, mulai dari PT Hutama Karya hingga PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Divestasi ruas tol tersebut diklaim menjadi bagian dari upaya penyehatan BUMN Karya, utamanya dalam aspek keuangan.
Lantas, bagaimana sebenarnya rencana divestasi tol BUMN ini berdampak positif bagi kondisi keuangan BUMN Karya? Simak informasi yang telah Warta Ekonomi rangkum dari berbagai sumber berikut ini.
Divestasi Tol BUMN hingga 2026
Divestasi tol BUMN dipastikan akan masih berlanjut hingga beberapa tahun mendatang. Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, menyampaikan bahwa divestasi tol BUMN akan dilakukan hingga tahun 2026 mendatang.
Baca Juga: Historis Lengkap Suntikan PMN ke BUMN Sepanjang 2019-2024
Adapun sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir, pernah mengatakan bahwa divestasi tol, khususnya milik Waskita Karya akan dilakukan hingga 2025. Aksi korporasi tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kondisi pasar.
"Ya belum (seluruh ruas tol dijual), tergantung market," ungkapnya pada Mei 2023 lalu di Gedung Kementerian BUMN.
Sementara itu, Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko menyampaikan bahwa ke depannya akan ada lebih banyak ruas tol BUMN yang dijual ke investor. Hal itu menjadi bagian dari strategi bisnis perusahaan melalui pendekatan asset recycling, yakni pemindahantanganan aset lama untuk membangun aset baru.
"Jadi kita bikin recycling, tapi mungkin baru 2026 ke atas baru bisa kelihatan, lebih banyak yang dijual dibandingkan dibangun lagi," ungkap Tiko di Menara Danareksa, Kamis, 13 Juli 2023.
Divestasi Tol Hutama Karya
Hutama Karya resmi melakukan divestasi dua ruas tol miliknya, yakni Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) Tol Medan-Binjai dan Bakauheni-Terbanggi Besar pada Kamis, 13 Juli 2023. Kedua ruas tol tersebut dijual kepada Indonesia Investment Authority (INA) melalui entitas anak usahanya, yaitu PT Swarna Investasi Indonesia dan PT Abhinaya Investasi Indonesia.
Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto, menyampaikan bahwa kedua ruas tol tersebut memiliki panjang hingga 158 km, masing-masing 17 km Tol Medan-Binjai dan 141 km Bakauheni-Terbanggi Besar. Nilai transaksi atas divestasi tol BUMN tersebut mencapai Rp20,5 triliun.
Proyek Tol Milik Hutama Karya
Melansir laman resmi perusahaan, Hutama Karya mendapatkan amanat dari pemerintah untuk membangun dan mengembangkan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS). Proyek JTTS tersebut akan menghubungkan Lampung dan Aceh melalui 24 ruas jalan yang berbeda.
"Panjang keseluruhannya mencapai 2.840 km dan tahap I akan beroperasi penuh pada 2024," tulis Hutama Karya, dilansir pada Jumat, 14 Juni 2023.
Berikut adalah daftar 24 ruas tol dalam Proyek Jalan Tol Trans Sumatra.
1. Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, didivestasi ke INA pada 2023
2. Ruas Medan-Binjai, didivestasi ke INA pada 2023
3. Ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang
4. Ruas Pematang Panggang-Kayu Agung
5. Ruas Palembang-Sp Indralaya
6. Ruas Pekanbaru-Dumai
7. Ruas Indrapura-Kisaran
8. Ruas Binjai-Langsa
9. Ruas Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu
10. Ruas Jalan Tol Muara Enim-Lahat-Lubuk Linggau
11. Ruas Sp Indralaya-Muara Enim
12. Ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat
13. Ruas Betung-Jambi
14. Ruas Jambi-Rengat
15. Ruas Batu Ampar-Hangnadim
16. Ruas Langsa-Lhokseumawe
17. Ruas Lhokseumawe-Sigli
18. Ruas Muara Enim-Lahat-Lubuk Linggau
19. Ruas Padang-Pekanbaru
20. Ruas Sigli-Banda Aceh
21. Ruas Rengat-Pekanbaru
22. Ruas Palembang-Tanjung Api Api
23. Ruas Prapat-Taruntung-Sibolga
24. Ruas Rantau Prapat-Kisaran
Baca Juga: Membaca Manuver Pemerintah dan BUMN dalam Divestasi Vale Indonesia
Divestasi Tol Waskita Karya
Waskita Karya menjadi BUMN Karya lain yang dikabarkan akan melakukan divestasi tol hingga beberapa tahun ke depan. Sejak September 2022, Waskita Karya telah melepas dua ruas tol kepada INA. Kedua ruas tol tersebut adalah Ruas Kanci-Pejagan sepanjang 35 km dan Ruas Pejagan-Pemalang sepanjang 57,5 km.
Selain dua ruas tol tersebut, Erick Thohir pernah menyampaikan bahwa Waskita Karya juga menjajaki divestasi atas lima ruas tol lain, yakni Tol Pemalang-Batang, Tol Depok-Antasari, Tol Bocimi, Tol Pasuruan-Probolinggo; dan Tol Cisumdawu.
Proyek Tol Milik Waskita Karya
Melansir laporan tahunan Waskita Karya tahun 2022, BUMN Karya itu memiliki 10 ruas jalan tol sepanjang 548 km. Dari jumlah tersebut, sepanjang 221 km ruas tol sudah beroperasi penuh atau sebagian.
Berikut adalah daftar 10 ruas tol milik Waskita Karya.
1. Tol Pemalang-Batang di Jawa Tengah
2. Tol Depok-Antasari di Jabodetabek
3. Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Bocimi di Jawa Barat
4. Tol Pasuruan-Probolinggo di Jawa Timur
5. Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Jawa Barat
6. Tol Kuala Tanjung-Tb Tinggi-Parapat di Sumatera Utara
7. Kayu Agung-Palembang-Betung di Sumatera Selatan
8. Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu di Jabodetabek
9. Tol Cimanggis-Cibitung di Jawa Barat
10. Tol Kria-Legundi-Bunder-Manyar di Jawa Timur
Divestasi Jadi Upaya Perbaikan Kondisi Keuangan
Divestasi dinilai menjadi langkah strategis dalam upaya perbaikan kondisi keuangan. Hal itu diamini oleh Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko. Ia menjelaskan bahwa divestasi tol, dalam hal ini Hutama Karya, dapat menjadi alternatif pendanaan bagi perusahaan sehingga tidak bergantung pada penyertaan modal negara (PMN).
"Kita tidak mau juga Hutama Karya (dapat) PMN terus. Jadi (pendanaan) sebagian PMN dikurangi dengan dilepas ke investor," pungkasnya.
Untuk diketahui, Hutama Karya menjadi salah satu BUMN yang diusulkan menerima PMN tahun 2024. Nilai usulan PMN ke Hutama Karya mencapai Rp10 triliun. Tiko menegaskan, kendati perusahaan menerima dana segar senilai Rp20 triliun dari hasil divestasi tol, Hutama Karya akan tetap diusulkan menerima PMN pada tahun depan. Ia berharap, aksi divestasi dua ruas tol tersebut dapat membawa perbaikan dari sisi transformasi kinerja, operasional, dan investasi dalam tubuh Hutama Karya.
"Dalam konteks Hutama Karya, harapan kami dengan penjualan dua tol ini dan dengan PMN yang telah dimasukkan di 2024, Hutama Karya mulai berkinerja semakin baik dan menghasilkan laba yang stabil ke depannya," lanjutnya.
Langkah Kementerian BUMN Benahi BUMN Karya
Menteri BUMN, Erick Thohir, menyampaikan bahwa Kementerian BUMN mendukung proses perbaikan BUMN Karya, salah satunya melalui restrukturisasi. Sejumlah kebijakan dilakukan untuk mendukung penyehatan BUMN Karya, mulai dari rencana suntikan APBN melalui PMN, perbaikan rencana bisnis, hingga restrukturisasi utang.
Erick Thohir mengamini bahwa restrukturisasi di tubuh BUMN Karya tidak bisa berjalan dengan mudah, namun bukan berarti tidak mungkin. Hal itu tercermin salah satunya melalui keberhasilan penyelamatan industri penerbangan di Indonesia.
Kementerian yang digawangi Erick Thohir itu juga terus mendorong perbaikan tata kelola perusahaan BUMN. Dengan begitu, kegiatan operasional dapat berjalan lebih baik dan risiko kesalahan yang sama juga dapat diminimalkan.
"Kami percaya penyehatan keuangan BUMN karya dapat diselesaikan dengan baik," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait:
Advertisement