- Home
- /
- EkBis
- /
- Transportasi
Tantangan Blue Bird Saat Kenormalan Baru, Dirut: Kembali ke Inti Perusahaan
Perusahaan taksi terkemuka di Indonesia, Blue Bird Group saat ini menghadapi tantangan-tantangan baru selama masa kenormalan baru atau new normal. Salah satu petinggi perusahaan mengatakan, pihaknya harus kembali ke inti atau core perusahaan, yakni hubungan dengan manusia melalui layanan pelanggannya.
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto (Andre) Djokosoetono menceritakan bahwa pihaknya memastikan kepada para pemegang saham bahwa perusahaan tetap kembali ke inti atau core perusahaan, yakni berdasarkan interaksi dan hubungan dengan pelanggan (human connection).
“Justru kembali ke core kami, kami harus pegang di masa pemulihan pertumbuhan saat kenormalan baru ini. Hubungan dengan pelanggan tetap terjaga karena itu yang pemegang saham dan perusahaan yakini, mengantarkan Blue Bird,” jelas Andre saat sesi dengan media di kantor pusat Blue Bird, Mampang, Jakarta pada Senin (17/7/2023).
Baca Juga: Dirut Blue Bird soal Blue Bird Kirim: Percepatan Adaptasi Kami terhadap Teknologi
Andre juga menambahkan, inti perusahaan berupa interaksi dan hubungan dengan pelanggan, serta membuat layanan relevan dengan pelanggan. Melalui itulah perusahaan terus meningkatkan layanan dan opsi untuk mengenal pelanggan sebagai target pasar.
“Karena kalau hanya melihat satu sisi harga saja, enggak akan selesai. Ada yang mencari harga, ada yang mencari kenyamanan, ada yang mencari keamanan, ada yang mencari lebih dari itu. Jadi kalau kami sudah segmenkan bahwa fokusnya di ANDAL, yakni aman, nyaman, mudah dan personalized,” tutup Andre.
Perusahaan taksi Blue Bird menunjuk Adrianto Djokosoetono sebagai direktur utama baru, menggantikan Sigit Djokosoetono. Perusahaan yang sudah melantai di bursa ini sempat mengalami lonjakan harga saham, diikuti dengan tren viralnya Sigit Djokosoetono sebagai supir taksi beberapa waktu lalu.
Tidak hanya itu, dengan ditunjuknya Andre sebagai direktur utama baru, perusahaan dapat terus menerapkan strategi Mobility-as-a-Service (MaaS) yang terdiri atas tiga pilar, yakni Multi-Channel atau multi kanal, Multi-Payment atau pembayaran dengan beragam opsi, dan Multi-Product atau produk layanan perusahaan yang beragam pilihan.
Baca Juga: Pasang Panel Surya, Blue Bird Klaim Mampu Reduksi 2.000 Ton Emisi Karbon Per Tahun
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement