Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melejit! Kemenkeu Catat Pokok Lelang Negara Tembus Rp35 Triliun dan Bea Lelang Rp800 Miliar

Melejit! Kemenkeu Catat Pokok Lelang Negara Tembus Rp35 Triliun dan Bea Lelang Rp800 Miliar Kredit Foto: Kemenkeu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, sejak 2016 hingga 2022, jumlah pokok lelang naik dari sekitar Rp12 triliun meningkat hingga Rp35 triliun. Sementara itu, jumlah bea lelang yang diterima negara meningkat dari sekitar Rp270 miliar hingga menjadi lebih dari Rp800 miliar.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN), Rionald Silaban, dalam acara puncak 115 Tahun Lelang Indonesia dengan tema "Semangat Kebangsaan Melandasi Lelang Menuju Pasar Dunia" di Jakarta.

Baca Juga: Sri Mulyani Temui Menkeu Australia, Bahas Reformasi Pajak Hingga Isu Iklim

Rionald menyampaikan, dalam perjalanan panjang lelang selama 115 tahun lamanya, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu selalu berusaha mengoptimalkan fungsi pelaksanaan lelang.

"Salah satu upaya untuk mengoptimalkan fungsi lelang adalah melaksanakan lelang secara digital. Transformasi digitalisasi lelang merupakan upaya untuk mewujudkan lelang yang mudah, objektif, dan aman digunakan oleh semua kalangan masyarakat," jelasnya.

Rionald lalu bercerita, sejak dibangunnya Aplikasi Lelang pada tahun 2013, DJKN secara berkesinambungan terus melakukan penyempurnaan. Pada tahun 2018, Aplikasi Lelang dikembangkan dan berganti nama menjadi Portal Lelang Indonesia.

"Fleksibilitas tempat pelaksanaan lelang yang dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas sehingga keikutsertaan peserta lelang juga semakin meningkat, merupakan salah satu dampak positif dari digitalisasi lelang," ujarnya.

Hal ini, kata Rionald, dapat dilihat dari peningkatan pengunjung Portal Lelang Indonesia, di mana dari tahun 2016 hingga 2022 mengalami peningkatan lebih dari 400%.

"Peningkatan keikutsertaan peserta lelang tersebut juga berdampak bagi peningkatan nilai transaksi lelang dan penerimaan negara," pungkasnya.

Menurut Rionald, peningkatan kinerja lelang ini terus diimbangi dengan upaya DJKN untuk memberikan pelayanan maksimal. Salah satunya melalui re-engineering lelang yang tahun ini sedang berproses.

Baca Juga: DPR Minta SIM Seumur Hidup, Kemenkeu Buka-bukaan: Polri Bisa Rugi Rp650 Miliar

"Upaya ini diharapkan dapat mengoptimalkan performance layanan Portal Lelang Indonesia. Perbaikan dan perkembangan yang positif dalam hal pelayanan lelang ini merupakan kerja keras dan kolaborasi yang kuat dengan semua pihak, baik pihak stakeholder, Balai Lelang, maupun Pejabat Lelang Kelas II," tukasnya.

Terakhir, Rionald berharap semangat kolaborasi dapat terus berlanjut guna mewujudkan pengembangan lelang Indonesia yang sekelas dengan pasar lelang dunia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: