Rhenald Kasali Dorong Bank BPD Berkolaborasi untuk Perkuat Ekosistem
Dalam acara LPPI HC BPD Conference 2023, akademisi dan praktisi bisnis, Rhenald Kasali mendorong Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk bekerja sama dan memperkuat ekosistem mereka. Hal itu bertujuan untuk mengembangkan standar dalam hal sumber daya manusia (SDM), produk, dan layanan agar BPD dapat bersaing di industri keuangan serta memainkan peran yang lebih besar dalam pembangunan ekonomi daerah.
Menurut Rhenald, dengan menggabungkan modal, jaringan, ekosistem, dan pencapaian yang berbeda dalam hal SDM dan teknologi informasi, kolaborasi antar-BPD akan menciptakan nilai tambah atau value.
“Arahnya ke depan itu adalah bagaimana BPD berkolaborasi creating value itu. Jadi, momen conference ini menurut saya adalah pertemuan awal supaya kita bisa menjadi lebih agresif untuk memajukan bank kita. Kalau tahapan awal tadi seperti itu, sifatnya adalah untuk mencegah risiko, supaya kita bisa tumbuh terus dengan ketentuan yang berlaku,” jelas Rhenald, dikutip dari kanal Youtube lppi_id pada Selasa (18/7/2023).
Baca Juga: Giat Transformasi Digital: Digitalisasi BPD Jadi Kunci Menangkan Persaingan Era Digital
Menurutnya, bank daerah seharusnya tidak hanya berperan sebagai penerima dan penampung anggaran APBD. Bank-bank tersebut harus dikelola dengan lebih baik agar mampu menciptakan nilai tambah yang berdampak pada pembangunan daerah. Oleh karena itu, BPD membutuhkan pemimpin-pemimpin yang mampu menjaga keberlangsungan organisasi BPD agar tetap sehat dan berkembang.
“Oleh karena itu, memang diperlukan pemimpin-pemimpin yang bisa mengantarkan itu dan organisasinya harus sehat. Banyak pemimpin juga enggak berani karena di dalamnya segala macam itu di dalamnya ya. Jadi, saya kira ini tantangan kita ke depan bagaimana value creation,” imbuh Rhenald.
Dengan melakukan penggabungan antar-BPD di setiap wilayah, kolaborasi dapat terbentuk. Dalam hal ini, proses bisnis dan operasional akan menjadi lebih efektif, sumber daya modal yang lebih besar akan tersedia, dan kinerja keuangan akan mencapai tingkat yang optimal untuk mendukung pembangunan ekonomi di masing-masing daerah.
“Misalnya BPD di daerah Sumatera bergabung, Kalimantan, Jawa, dan juga di daerah lainnya. Ini memang tidak mudah,” ujarnya.
Oleh karena itu, Rhenald menilai peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sangat penting dalam menghadapi tantangan ini. Dalam konteks ini, OJK dapat memberikan kebijakan yang mendukung pengembangan bisnis BPD melalui intervensi yang tepat.
“Bisa dimulai dengan regulasi oleh OJK. Karena kita tahu ini berkaitan dengan politik di daerah masing-masing. Ini soal political will,” pungkas Rhenald.
Baca Juga: OJK Optimis Perdagangan Bursa Karbon Resmi Meluncur di September 2023
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement