Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketidakpastian Global Pengaruhi Prospek Ekonomi Nasional, Indonesia Harus Apa?

Ketidakpastian Global Pengaruhi Prospek Ekonomi Nasional, Indonesia Harus Apa? Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seperti negara-negara lain di seluruh dunia, Indonesia menghadapi tantangan yang kompleks dalam perekonomiannya akibat ketidakpastian global yang berlangsung selama beberapa tahun terakhir. Dalam menghadapi dinamika global ini, penting untuk mengevaluasi prospek ekonomi Indonesia secara mendalam.

Dana Moneter Internasional (IMF) sebagai salah satu badan pengawas ekonomi global telah melakukan penilaian dalam Artikel IV Consultation with Indonesia terkait dengan kondisi ekonomi Indonesia dan memberikan pandangannya tentang prospek di masa mendatang.

Baca Juga: Indeks Logistik Indonesia Anjlok 17 Peringkat Bikin Luhut Marah, Kemenko Perekonomian Susun Strategi

Pengamat ekonomi, Ninasapti Triaswati mengatakan bahwa hasil penilaian IMF melalui Artikel IV, Indonesia telah menghadapi beberapa tantangan yang memengaruhi prospek pertumbuhan ekonomi negara.

Pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor utama yang telah mengguncang sektor-sektor ekonomi di Indonesia. Meskipun pemerintah telah melaksanakan langkah-langkah untuk mengatasi pandemi dan melakukan pemulihan ekonomi, dampak jangka panjang dari pandemi ini masih menjadi perhatian.

“Pandemi Covid-19 menunjukkan kepada kita bahwa global solidarity bukan hanya jargon. Tidak ada yang benar-benar aman, sampai seluruh dunia aman,” ungkap Nina, dikutip dari kanal Youtube LAB 45 pada Kamis (20/7/2023).

Selain itu, ketegangan geopolitik dan perang dagang antara beberapa negara besar juga telah memberikan dampak negatif pada perdagangan internasional Indonesia. Fluktuasi harga komoditas, yang menjadi salah satu sumber pendapatan penting bagi negara ini, pun telah berdampak pada kinerja ekonomi.

Oleh karena itu, IMF menyoroti pentingnya diversifikasi dan pengembangan sektor industri lain untuk mengurangi ketergantungan pada sektor komoditas

“Nah, kalau dilihat prospek ekonomi global itu memburuk, dalam arti sehari-hari ini penuh ketidakpastian. Indonesia tadi disebutkan gara-gara geopolitik misalnya ada perang Rusia-Ukraina, kita dapat harga komoditas naik, misalnya batu bara naik 10 kali lipat kira-kira dalam kurun perang itu,” terangnya.

Fluktuasi nilai tukar mata uang dan kebijakan moneter global yang berubah-ubah juga memberikan dampak pada nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, yang dapat memengaruhi daya saing ekspor dan impor Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk mengelola kebijakan fiskal dan moneter secara bijaksana untuk menjaga stabilitas ekonomi.

“Di Indonesia, IMF menyarankan Indonesia untuk menghapus kebijakan yang dilakukan melalui larangan ekspor komoditas mentah karena dipandang restrictive dan juga mendistorsi kompetisi pasar,” imbuhnya.

Dalam merespons penilaian IMF, Pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah untuk menghadapi ketidakpastian global dan mencapai prospek ekonomi yang lebih baik. Fokus pada kebijakan pemulihan dan reformasi struktural fiskal menjadi prioritas, termasuk dalam hal diversifikasi ekonomi, investasi dalam infrastruktur, meningkatkan daya saing industri, dan memperkuat sektor ketahanan pangan.

“Kemudian IMF menyarankan Indonesia untuk melanjutkan momentum reformasi fiskal struktural, mengakhiri kelonggaran supervisi regulasi pada pandemi, menghapus larangan ekspor komoditas secara bertahap, dan menjaga transisi hijau,” pungkasnya.

Baca Juga: Gangguan IMF dan WTO Tak Pengaruhi Investasi ke Indonesia

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: