Saling Bully Pendukung Capres, Haidar Alwi Khawatir Kelompok Ekstrem Radikal Makin Eksis
Tokoh nasional pegiat antiradikalisme dan intoleransi Haidar Alwi mengaku prihatin dengan kondisi yang terjadi sekarang ini. Menurutnya, situasi politik menuju pesta demokrasi 2024 cukup mencemaskan.
"Harus ada rekonsiliasi nasional dari berbagai kelompok yang ada sekarang ini," ujar Haidar Alwi kepada media, Senin (24/7/2023).
Baca Juga: Jaga Persatuan Indonesia Buat Prabowo Subianto Jadi Capres Potensial Pilpres 2024
Haidar Alwi melukiskan situasi yang berkembang saat ini justru menghancurkan narasi 2024 sebagai pesta demokrasi yang nyaman dinikmati oleh masyarakat. Bahkan, katanya, berpotensi bisa mengulang apa yang terjadi menjelang Pilpres 2019.
Tokoh-tokoh politik saling bully. Itu kerap terjadi di berbagai platform media sosial. Hal yang sama dikhawatirkan menjelang Pemilu Legislatif (Pileg) atau Pilkada serentak nanti.
Haidar Alwi mencontohkan apa yang terjadi pada Pilkada DKI Jakarta yang berhasil melengserkan Gubernur Inkumben dengan segala cara, termasuk politisasi agama.
Kini, suasana itu kembali memanas dengan saling mem-bully sesama pendukung bakal calon presiden, mulai dengan cara memviralkan video sekelompok remaja yang berjalan memakai kaos bertuliskan "Orang baik tidak pilih penculik" hingga menyerang dengan narasi yang menstigmakan suka film porno atau bokep.
Itulah fenomena yang tengah terjadi saat ini yang membuat Haidar Alwi merasa harus angkat bicara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement