Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

JMPN Minta Akademisi dan Dosen Jangan Provokasi Mahasiswa terkait Hasil Pilpres dengan Dalih Seruan Moral

JMPN Minta Akademisi dan Dosen Jangan Provokasi Mahasiswa terkait Hasil Pilpres dengan Dalih Seruan Moral Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Mahasiswa Peduli Negeri (JMPN) mendesak Mendikbudristek Nadiem Makarim segera bertindak menetertibkan dosen kampus negeri ternama, Ubedilah Badrun karena dinilai terus melakukan propaganda dan provokasi kepada mahasiswa untuk melakukan aksi-aksi yang bermuatan politik praktis, Pilpres 2024.

"Munculnya gerakan kampus memanggil, gerakan guru besar dan civitas memanggil yang menuntut presiden Jokowi bertanggung jawab atas persoalan bangsa. Salah satunya gerakan itu dipelopori oleh Ubedilah Badrun dengan mengklaim gerakan tersebut tidak hanya dosen, tetapi ada dari kalangan mahasiswa atau gerakan aksi gabungan," kata Koordinator Lapangan Aksi, Yudi dalam orasinya.

Menurutnya, klaim Ubedilah adalah suatu narasi pembodohan terkait sikap independen masiswa.

"Seluruh mahasiswa juga tahu bahwa dibalik gerakan dan propaganda yang digencarkan oleh Ubedilah Badrun dkk bukanlah hal murni, tapi adanya suatu kepentingan politik praktis terhadap Paslon tertentu yang dikemas sebagai gerakan moral dan kesadaran," tambahnya.

Ia lantas meminta akademisi dan para dosen justru seharusnya memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa, bukan sebaliknya malah mengajarkan manajemen aksi dan mengajak mahasiswanya bermain politik praktis,.

"Maka atas persoalan tersebut, kami Menyampaikan Sikap:

1. Meminta Mendikbudristek (Nadiem Makarim) Segera Berikan Surat Peringatan Keras Terhadap Ubedilah Badrun Atas Dugaan Pelanggaran Etika Profesi Sebagaimana  PP No. 37 Tahun 2009 Tentang Dosen.

2. Meminta Dirjen Diktiristek Segera Berikan Teguran dan Sanksi Keras Terhadap Ubedillah Badrun Atas Dugaan Pelanggaran Etika Profesi Dengan Menjadi Motor Penggerak Unjuk Rasa Isu Pemilu Curang dan Pemakzulan Presiden Jokowi.

3. Dosen Adalah Pendidik Profesional Sesuai Kompetensi Akademik Tri Dharma Perguruan Tinggi, Tidak Sepantasnya Menjadi Motor Penggerak Aksi Unjuk Rasa Soal Isu Politik Praktis Pemilu Yang Ricuh & Gaduh," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: