Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pelajar Miliki Tanggung Jawab Lebih Besar untuk Berlaku Etis di Ruang Digital

Pelajar Miliki Tanggung Jawab Lebih Besar untuk Berlaku Etis di Ruang Digital Kredit Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Warta Ekonomi, Lombok -

Sebagai warga asli digital (digital native), pelajar memiliki tanggung jawab lebih besar untuk berlaku etis di ruang digital dibanding warga lain. Tuntutan tersebut dianggap wajar belaka mengingat sejak lahir, generasi milenial (usia pelajar) sudah mengenal teknologi digital.

"Selain itu, karakter generasi milenial yang lebih cepat belajar sekaligus mewakili generasi terdidik yang memiliki pengetahuan tentang kemajuan teknologi digital," tutur Lalu Idham Halid, dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk komunitas pendidikan di wilayah Bali-Nusa Tenggara, Selasa (25/7/2023).

Baca Juga: 5 Digital Skill yang Dibutuhkan bagi Pengusaha Pemula

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah itu mengatakan etika pelajar di dunia digital juga harus memiliki kompetensi kecakapan digital. Individu yang cakap bermedia digital dinilai mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital. 

"Lalu, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, serta aplikasi dompet digital, lokapasar, dan transaksi digital," jelas Lalu Idham Halid dalam diskusi bertajuk "Etika Pelajar di Dunia Digital" yang dipandu moderator Fitta Mamita itu.

Etika pelajar di dunia digital, menurut Idham Halid, harus mengetahui lanskap digital terkait pengetahuan dasar mengunakan perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak dan aplikasi. Kemudian, juga pengetahuan dasar sistem operasi, pengetahuan dasar aplikasi, dan pengetahuan dasar internet.

Satu hal tak kalah penting yang wajib dipahami pelajar saat berada di dunia maya, mereka juga harus paham definisi dan jenis mesin pencarian, proses kerja pencarian informasi, cara menggunakan mesin pencarian informasi dan filter pembatasannya.

"Juga informasi untuk akademik, kata kunci efektif, gangguan informasi, dan fitur cek fakta," sebut Lalu Idham Halid.

Lalu Idham menambahkan, secara etika, para pelajar juga harus mampu membedakan antara aplikasi percakapan dengan media sosial berikut pemanfaatannya.

"Misalnya setelan dasar aplikasi percakapan dan media sosial, simbol (emoji), melawan kabar bohong melalui aplikasi percakapan dan media sosial, serta memproduksi dan distribusi konten," pungkas Lalu Idham Halid. 

Diskusi virtual yang ditujukan untuk komunitas pendidikan kali ini di antaranya diikuti oleh siswa SMPN 1 Janapria, SMPN 2 Janapria, SMPN 1 Batukliang, SMPN 2 Batukliang, SMPN 4 Gerung, SMPN 5 Batukliang, SMPN 1 Kopang, sebagai peserta. 

Dari perspektif keamanan digital, Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Tengah Lalu Rupawan Joni berpesan, pelajar yang beraktivitas di dunia digital wajib memiliki kompetensi ihwal keamanan digital.

"Mengamankan perangkat digital, identitas digital, penipuan digital, rekam jejak digital, dan keamanan digital bagi anak," tegas Lalu Rupawan. 

Sementara dari sudut pandang yang berbeda, pengamat media dan komunikasi publik Sopril Amir mengatakan ruang digital memiliki jaminan kebebasan berekspresi yang dibutuhkan dalam etika berekspresi di dunia digital.

"Jaminan kebebasan berekspresi di ruang digital antara lain sudah dirumuskan dalam Konvenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik, Pasal 28 E ayat (3) UUD 1945, dan Pasal 28 F UUD 1945," tegas Sopril Amir.

Baca Juga: Fokus Garap Pasar Speaker di Indonesia, Advance Digitals Hadirkan 127 Lini Produk

Untuk diketahui, webinar literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kemenkominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga 2024. 

Tahun ini, program #literasidigitalkominfo dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigital.id. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: