Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PKB Yakin Gerindra Tak Akan Berkhianat: Prabowo Tahu Rasanya Dikhianati

PKB Yakin Gerindra Tak Akan Berkhianat: Prabowo Tahu Rasanya Dikhianati Kredit Foto: MPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, meyakini Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, tak akan mengkhianati perjanjian Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Hal itu mengacu pada pemaknaan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, yang menilai potret kebersamaan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai sebuah dukungan dari orang nomor satu di Indonesia.

Baca Juga: PKB Yakini Duet Prabowo Subianto dan Cak Imin di Pilpres Terwujud

"PKB juga yakin Pak Prabowo dan Gerindra itu orang yang amanah, gak akan khianat. Apalagi Pak Prabowo sudah tahu kan rasanya dikhianati juga tahu, masa juga akan mengkhianati PKB, nggak mungkin," kata Jazilul saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (25/7/2023).

Jazilul pun menilai potret kebersamaan Prabowo, Jokowi, dan Erick Thohir di dalam mobil merupakan hal yang biasa terjadi. Mengingat, Prabowo dan Erick berada dalam kabinet di bawah kepemimpinan Jokowi.

Dia pun meyakini pertemuan ketiganya tidak akan mempengaruhi keputusan akhir pengusungan capres-cawapres. Kendati demikian, Jazilul menilai Partai Gerindra akan berkhianat jika akhirnya Prabowo Subianto tak memilih Cak Imin.

"Kalau keputusan akhirnya tidak kemudian menyertakan Gus Muhaimin ya itu artinya berkhianat," katanya.

Kendati demikian, Jazilul tak menampik bahwa KKIR belum juga memutuskan pasangan capres-cawapres yang akan diusung di Pilpres 2024 nanti. Kendati demikian, dia menegaskan 11 bulan KKIR dibangun dengan hubungan yang baik.

"Kami tahu bahwa sampai 11 bulan ini hubungan kami dengan Gerindra baik-baik saja," katanya.

Lebih lanjut, Jazilul pun menegaskan elite Partai Gerindra telah memastikan Cak Imin merupakan kunci inggris bagi perumusan capres-cawapres. PKB pun meminta Cak Imin untuk tidak memberikan kunci itu pada kandidat yang lain.

"Elite Gerindra selalu mengatakan bahwa dalam koalisi KKIR yang pegang kunci inggris, yang pegang kartu prioritas yang menentukan cawapres itu Gus Muhaimin, sedangkan Gus Muhaimin di mana pun, di forum apa pun semua kader pengurus selalu mengatakan, Pak Muhaimin nggak boleh memberikan kepada yang lain," katanya.

"Gus Muhaimin harus maju sendiri bahkan Gus Muhaimin menjadi syarat bagi Koalisi siapa pun ketika bareng-bareng dengan PKB. Jadi bukan ambisi Pak Muhaimin tapi ini mandat muktamar mandat ulama," tandasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyebut potret kebersamaan Prabowo Subianto, Presiden Jokowi, dan Erick Thohir menyiratkan sinyal dukungan Presiden pada sosok yang tengah mengendarai mobil tersebut.

"Kalau saya tadi melihat foto itu, itu artinya isyarat dukungan oleh presiden kepada calon atau orang yang sedang menaiki mobil itu," kata Muzani saat ditemui wartawan di Kantor DPP Partai Bulan Bintang, Jakarta, Senin (24/7/2023).

Baca Juga: Efek Dukungan Jokowi, Tingkat Elektabilitas Prabowo Subianto Kian Melesat

Meski begitu, Muzani enggan berkomentar banyak ihwal figur Erick Thohir yang duduk persis di samping Prabowo Subianto. Dia hanya mengatakan potret tersebut merupakan sinyal dukungan Jokowi.

"Ya, pokoknya saya menganggap, kami menganggap itu dukungan dari Presiden, memberi sinyal kepada orang yang sedang menaiki di mobil itu," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: