Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kejar Target Produksi Migas Nasional, IPA Luncurkan White Paper

Kejar Target Produksi Migas Nasional, IPA Luncurkan White Paper Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesian Petroleum Association (IPA) berkomitmen untuk meningkatkan kolaborasi dengan pemerintah demi mencapai tujuan bersama dalam memenuhi kebutuhan energi nasional dengan meluncurkan White Paper.

Presiden IPA Yuzaini Md Yusof mengatakan, secara garis besar, White Paper ini berisi rekomendasi serta usulan IPA dalam meningkatkan gairah investasi demi mengejar target produksi minyak dan gas (migas) di tengah era transisi energi.

Selain itu, upaya meningkatkan produksi migas juga harus dilakukan seiring dengan keberlanjutan lingkungan.

Baca Juga: Arifin Tasrif: Transisi Energi Persulit Investasi Industri Migas

"Rekomendasi IPA ini disusun dengan bekerja sama dengan WoodMeckenzie yang melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholder)," ujar Yuzaini dalam konferensi pers IPA Convex, Selasa (25/7/2023).

Yuzaini mengatakan, peningkatan realisasi investasi hulu migas yang berhasil dicapai pada semester I-2023 menjadi tanda bahwa gairah investasi di Indonesia sudah menuju ke arah yang lebih baik. 

"Pada semester I-2023, realisasi investasi hulu migas mencapai US$5,7 miliar, lebih baik dari tahun lalu year-on-year (yoy). Investasi ini penting bagi Indonesia untuk menjawab kebutuhan energi yang meningkat," ujarnya. 

Menurutnya, tren peningkatan investasi ini harus terus dijaga untuk mengejar target produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari dan gas 12 ribu MMSCFD. 

Ia menilai transisi energi dengan memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) tidak serta merta akan menghilangkan penggunaan migas. 

"Kita tahu dunia berjalan menuju EBT. Indonesia punya komitmen Net Zero Emission 2060 atau lebih cepat. Perubahan ini tidak akan berjalan singkat, perlu ada transisi, bukan tiba-tiba ke EBT. Jadi, peran industri hulu migas tetap penting dalam memenuhi kebutuhan energi yang meningkat, sambil hulu migas terus mengurangi emisi karbon seperti dikatakan pada aturan CCS/CCUS (Carbon Capture Storage/Carbon Capture Utilization and Storage)," ujarnya. 

Lanjutnya, program CCS/CCUS menjadi salah satu fokus pemerintah dan pelaku usaha untuk bisa dikembangkan, di mana sejauh ini pemerintah telah menginisiasi 15 proyek CCS/CCUS. 

Yuzaini menyarankan pemerintah untuk mengejar adanya pilot project CCS/CCUS. "Minimal ada satu proyek yang bisa berjalan dengan optimal, sehingga bisa menunjukkan ke kami (pelaku usaha) bahwa proyek ini bisa dijalankan," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: