Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PKB 'Meleleh' Nama Cak Imin Masuk Bursa Cawapres Ganjar, PDIP: Namanya Disebut Saja Harus Kita Syukuri

PKB 'Meleleh' Nama Cak Imin Masuk Bursa Cawapres Ganjar, PDIP: Namanya Disebut Saja Harus Kita Syukuri Kredit Foto: Screenshot YouTube CNN Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merespons masuknya nama Muhaimin Iskandar selaku Ketua Umum PKB dalam bursa cawapres Ganjar Pranowo. Sebelumnya, disampaikan Ketua DPP PDIP Puan Maharani, kandidat cawapres Ganjar telah mengerucut menjadi 5 nama. Mereka adalah Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Sandiaga Uno, Erick Thohir, Andika Perkasa, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Waketum PKB, Jazilul Fawaid, merespons positif kabar tersebut. Meski begitu, dia menegaskan bahwa partainya masih terikat kontrak politik bersama Gerindra.

Baca Juga: Disebut Cocok jadi Cawapres Ganjar, PKB Yakin Puan Enggak Lagi PHP ke Cak Imin

"Mereka kan partai pemenang, punya golden ticket, memasukkan nama Gus Muhaimin, meleleh kita. Namun, PKB harus sadar diri, tahu diri, mengukur diri, karena hari ini PKB masih berkoalisi dengan Gerindra dan harus memenuhi amanah yang ada dalam piagam koalisi," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (25/7/2023).

Hal itu pun mendapat balasan dari Ketua DPP PDIP, Nusyirwan Soedjono. Menurutnya, meski belum final, masuknya nama Muhaimin Iskandar memang patut disyukuri.

"Namanya disebut dari sekian juta nama, harus kita syukuri. Semua rekan-rekan partai pasti berharap demikian. Maka, tentu pilihan-pilihan yang terbaik nantinya ke depan," ujarnya, dikutip dari YouTube CNN Indonesia, Rabu (26/7/2023).

PDIP pun, jelas Nusyirwan, tak mempermasalahkan kondisi Ketum PKB yang tak moncer di hasil survei. Misalnya saja, survei terbaru Indikator Politik tak memasukkan nama Muhaimin Iskandar dalam 10 besar kandidat cawapres 2024.

"Tinjauan politik tidak seperti matematika. Kesesuaian, chemistry paslon, kemudian juga aksesbilitas, kapasitas, rekam jejak, dan sebagainya. Semua tentu menjadi evaluasi, pertimbangan," jelasnya.

"Nanti tentu akan dievaluasi secara lengkap. Tidak parsial. Gak usah khawatir. Apa yang yang diputuskan oleh Bu Ketum, misal pada Pilpres 2019, saat itu ternyata tidak salah. Negeri ini bisa maju. Maka, percayalah nanti pada waktunya akan demikian," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Puri Mei Setyaningrum
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: