Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Mengantisipasi Peningkatan Harga Pokok Penjualan (HPP) di Bisnis Kuliner, Jangan Lakukan Hal Ini!

Cara Mengantisipasi Peningkatan Harga Pokok Penjualan (HPP) di Bisnis Kuliner, Jangan Lakukan Hal Ini! Kredit Foto: Instagram/Ruang Santap Cafe and Gallery
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah keseluruhan total biaya beserta komponen-komponen lainnya dalam memproduksi suatu produk. Semua pebisnis, terutama bisnis kuliner wajib mengetahui cara menghitung harga pokok penjualan (HPP) ini.

Namun, pebisnis juga harus bisa mengantisipasi peningkatan HPP dengan tidak melakukan hal-hal ini. Mengutip YouTube Foodizz Channel, berikut ulasannya!

1. Kebanyakan Promo Seporadis

Promo seporadis biasanya terjadi jika pebisnis bermain di delivery online. Mengejar omzet dengan berbagai promosi tetapi lupa atau bahkan tidak mengerti cara menghitung HPP. Mungkin omset akan terlihat besar tetapi ujung-ujungnya profit bisa boncos.

Baca Juga: Cara Mengantisipasi Kenaikan Harga Pokok Penjualan (HPP) di Bisnis Kuliner

Sehingga yang perlu dilakukan adalah menghitung promo dengan detail, dengan membuat simulasi terlebih dahulu. Lalu, bangun brand sehingga tidak harus selalu melakukan promosi. Jadi, penting sekali untuk membuat 'wow factor' yang membuat orang mencari produk kita.

2. Peralatan Tidak Sesuai Standar

Standar peralatan yang tidak menunjang juga bisa menyebabkan HPP menjadi meningkat. Misalnya, pebisnis menggunakan chest freezer dimana kondisinya sulit mengatur FIFO (First in First Out), padahal stock di outlet cukup banyak. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya expired barang, berbeda ketika menggunakan upright freezer yang akan memudahkan kita melakukan FIFO.

Jadi, pebisnis harus mempelajari detail spesifikasi peralatan yang digunakan. Cocokan dengan model bisnis kita apakah sudah tepat.

3. Perubahan Kebijakan Pemerintah

Perubahan kebijakan pemerintah, termasuk kenaikan harga bahan baku juga dapat meningkatkan HPP. Sehingga penting sekali untuk memiliki alternatif menu, di mana bahan bakunya banyak, dan kenaikan harga secara berkala dan tidak mendadak, tidak membuat shock konsumen.

4. Kesalahan Strategi Harga

Meluncurkan produk dengan HPP tinggi akan membuat bisnis tidak profit. Sehingga penting untuk memahami perhitungan HPP. Manajer jangan hanya mementingkan sales, tetapi juga keuntungan bisnis.

Oleh karena itu, evaluasi strategi harga yang dibuat dan cek kembali secara detail, apakah HPP yang dibuat sudah tepat atau belum.

5. Kegiatan Promosi Tidak Tepat

Mengendorse KOL untuk produk dengan HPP tinggi hingga membuat produk tersebut viral bisa menjadi kesalahan. Pebisnis seharusnya melakukan briefing penting setiap kali hendak melakukan kegiatan promosi agar tidak salah sasaran. Pebisnis juga harus memantau seluruh pengajuan promosi, apalagi promo produk. Ajarkan juga menu matrix dan HPP kepada tim.

6. Kecurangan Internal

Kecurangan internal dapat membuat HPP meningkat secara mendadak. Misalnya, membeli produk ke vendor kenalan yang ternyata mahal dan karyawan mendapat persenan di dalamnya. Atau stock barang yang banyak tiba-tiba hilang diambil karyawan, atau bahkan dikonsumsi karyawan sendiri.

Oleh karena itu, pebisnis wajib melakukan training karyawan dengan kegiatan spiritual hingga tindakan tegas dan dipolisikan jika ketahuan mencuri. Pebisnis juga wajib menyerahkan kontrak kerja yang tegas terhadap segala bentuk kecurangan.

7. Vendor Tidak Amanah

Vendor nakal atau tidak amanah juga bisa membuat HPP melonjak. Misalnya mengirimkan barang tidak sesuai dengn orderan, order 10 kg cabe tapi yang dikirim 9.7 kg, selain itu misalnya cabenya juga dicampur dengan cabe kualitas jelek sehingga cepat rusak di outlet. Contoh lain, misalnya vendor mengirim barang yang sudah mendekati expired, sehingga akhirnya kita yang harus menanggung kerusakan barang tersebut.

Jadi, pebisnis wajib mengontrol pengiriman vendor dengan detail serta melakukan kontrak kerja dengan vendor yang berkualitas. Tindak tegas vendor yang ketahuan melakukan beberapa hal di atas.

8. Karyawan Tidak Punya Kompetensi

Karyawan dengan kompetensi yang kurang dapat membuat HPP melonjak. Sehingga, pebisnis sebaiknya merekrut karyawan yang memiliki pengalaman atau memberikan pelatihan dan ilmu untuk karyawan yang belum berpengalaman.

9. Banyak Proses Manual

Proses manual adalah salah satu penyebab HPP menjadi tinggi. Contohnya masih menggunakan excel untuk mengelola permintaan barang dari gudang dan outlet, yang menyebabkan purchasing bisa salah dalam melakukan proyeksi atau bahkan di outletnya yang salah melakukan iinput karena manual.

Solusinya, gunakan aplikasi ERP kuliner seperti ESB, meski ada biaya bulanan, tapi murah daripada belanja jebol. Selain itu, input secara manual bisa menyebabkan HPP tidak terkontrol sehingga profit juga boncos.

10. Semua Dikerjakan Sendiri

HPP bisa jadi meningkat karena semua hal ingin dikerjakan sendiri, khususnya jika perusahaan sudah membesar. Misalnya punya gudang sendiri, produksi central kitchen sendiri, distribusi dikerjakan sendiri, dll. Alih-alih membuat HPP terkontrol, hal ini bisa membuat HPP malah meningkat apalagi dilakukan tanpa pengalaman.

Solusinya adalah dengan melakukan outsourcing / alih daya untuk HPP lebih terkontrol. Review kembali business model dan business process.

Jadi ilmu HPP ini adalah ilmu wajib yang harus dipahami oleh setiap pebisnis kuliner. Jangan lupa diaplikasikan ya!

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: