Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diangkat Erick Thohir Jadi Dirut Pupuk Indonesia, Ini Pencapaian Rahmad Pribadi Pimpin Pupuk Kaltim

Diangkat Erick Thohir Jadi Dirut Pupuk Indonesia, Ini Pencapaian Rahmad Pribadi Pimpin Pupuk Kaltim Kredit Foto: Pupuk Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir baru saja menunjuk Rahmad Pribadi menjadi Direktur Utama Pupuk Indonesia berdasarkan keterangan pers Pupuk Indonesia yang diberikan pada 27 Juli 2023. Sebelumnya, ia bertugas sebagai Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT). Selain itu, rekam jejaknya di BUMN dibangun dengan menjadi direksi di Petrokimia Gresik dan Semen Baturaja.

Pria yang lahir di Yogyakarta, 13 April 1970 ini berasal dari keluarga pendidik. Ia sempat mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, beberapa semester hingga mendapat beasiswa untuk kuliah University of Texas at Austin, Amerika Serikat.

Baca Juga: Erick Thohir Angkat Rahmad Pribadi Jadi Dirut Pupuk Indonesia, Intip Profilnya!

Rahmad banyak membuat inovasi selama kepemimpinannya di pabrik pupuk petrokimia yang berdiri sejak 1977 itu. Dari kota kecil di timur Kalimantan, Indonesia, PKT menjadi salah satu pemain utama petrokimia Asia Pasifik. Mungkin belum banyak tahu, PKT merupakan pabrik pupuk urea terbesar di Asia Tenggara dan peringkat ke-6 di Asia Pasifik.

"Mimpi saya, generasi-generasi pemimpin baru akan tumbuh dari perusahaan yang saya pimpin dan menjadi leader itu harus mempunyai skill yang menyeluruh. Tidak bisa hanya di satu tempat terus menerus. Saya bisa menjadi seperti sekarang karena saya sudah memasuki berbagai macam industri sehingga memiliki kemampuan beradaptasi yang lebih baik," paparnya setahun setelah ia menjalani tugas baru sebagai Direktur Utama PKT.

Dikutip dari siaran pers PKT Senin (31/7/2023), Ia berhasil merespons situasi pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina yang mengerek naik harga pupuk dengan strategi efisiensi, supply chain excellence, dan transformasi sehingga menghasilkan laba yang moncer di tahun lalu. Laba Rp14,59 triliun pada 2022 adalah rekor tertinggi selama perusahaan itu berdiri.

"Inovasi dan strategi yang kita lakukan pasca-Covid-19 tentunya tidak mudah. Dunia telah banyak berubah, dan kita harus bisa menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi. PKT selalu beradaptasi terutama dengan transformasi digital yang digaungkan di seluruh dunia dan juga terus menerapkan prinsip ESG di setiap lini bisnis perusahaan," demikian kata Rahmad dikutip media pada Maret lalu.

Mengembangkan inovasi lebih lanjut, Rahmad memperluas cakrawala bisnis PKT dengan menjajaki pengembangan amonia bersih (clean ammonia). Gas kimia ini diprediksi akan menjadi salah satu komoditas strategis di masa depan karena lebih rendah karbon. PKT memiliki lima pabrik amonia dengan kapasitas 2,74 juta ton per tahun.

Langkah nyata dimulainya pengembangan teknologi amonia bersih diwujudkan dengan menggandeng sejumlah perusahaan global. PKT bersama Copenhagen Atomics, Topsoe, Alfa Laval, dan Aalborg CSP telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) pada Mei lalu, untuk mengkaji rancangan pembangunan fasilitas produksi green ammonia berkapasitas sebesar 1 juta ton per tahun dengan estimasi investasi senilai US$4 miliar atau sekitar Rp60,2 triliun.

Peran industri pupuk sangat strategis bagi ketahanan nasional. Pupuk adalah salah satu komoditas strategis pertanian yang harus dijaga kestabilan harga dan pasokannya. Untuk menjawab kebutuhan itu, pemerintah mengembangkan Proyek Strategis Nasional pabrik pupuk di Fakfak, Papua Barat, dan mempercayakan pengelolaannya kepada PKT. Kehadiran pabrik baru PKT ini nantinya akan menambah kapasitas urea sebesar 1,15 juta ton dan bisa memenuhi kebutuhan urea nasional sebesar 60 sampai 70 persen.

Untuk memastikan keberlanjutan perusahaan dan kontribusi kepada semua pemangku kepentingan, Rahmad tak segan berinvestasi dalam pengembangan prinsip environment, sustainability, and governance (ESG). Ia menggerakkan seluruh lini PKT untuk melihat ESG ini kewajiban atau kepatuhan, melainkan menjadi cara hidup atau way of life. Komitmen terhadap penerapan ESG ini membuat PKT menempati peringkat teratas dunia ESG Risk Rating untuk sektor agrokimia per Juni tahun ini dalam penilaian oleh lembaga internasional Sustainalytics.

PKT juga telah mendapat sertifikasi sebagai produsen pupuk ramah lingkungan yang bebas dari ketidakmurnian selain urea dari Pemerintah Australia. PKT dinilai telah menunjukkan komitmen dan kemampuan memastikan integritas biosekuriti produk pupuk di seluruh rantai pasokan dari pembuatan hingga pemuatan. Sertifikat ini memungkinkan pupuk urea PKT bisa langsung dikirim tanpa melalui karantina sehingga lebih kompetitif karena lebih murah dan lebih cepat sampai di konsumen Australia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: